ringgit-wacucal.blogspot.com ad tags Popunder Popunder_1 JS SYNC (NO ADBLOCK BYPASS) SocialBar SocialBar_1 JS SYNC (NO ADBLOCK BYPASS)

Thursday, June 22, 2017

Sejarah Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya



Samarqand di Asia tengah dikenal sebagai daerah Islam yang menelorkan ulama-ulama besar seperti sarjana hadist terkenal yaitu Imam Bukhari yang mashur sebagai perawi hadits sahih.
Di Samarqand ini ada seorang ulama besar bernama Syekh jamalluddin Jumadil Kubra, seorang Ahlussunnah , beliau mempunyai seorang putra bernama Ibrahim. Karena berasal dari Samarqand maka Ibrahim kemudian mendapat tambahan Samarqandi sehingga menjadi Ibrahim Samarqandi . Orang jawa sangat sukar mengucapkan Samarqandi maka mereka hanya menyebutkan sebagai Ki Hajar Asmorokandi.
Ki Hajar Asmorokandi ini diperintah oleh ayahnya yaitu Syekh Jamalluddin Jumadil Kubra untuk berda’wah ke negara-negara Asia. Perintah ini dilaksanakan, dan beliau kemudian diambil menantu oleh raja Cempa, dijodohkan dengan putri raja Cempa yang bernama Dewi Candrawulan.Dari perkawinannya dengan Dewi Candrawulan maka Ibrahim Asmarakandi mendapat dua orang putra yaitu Raden Rahmat atau Sayyid Ali Rahmatullah dan raden Santri atau Sayyid Alim Murtolo.

Sedangkan adik Dewi Candrawulan yang bernama Dewi Dwarawati diperistri oleh Prabu Brawijaya Majapahit. Dengan demikian Raden Rahmat itu keponakan Ratu Majapahit dan tergolong putra bangsawan atau pangeran kerajaan. Raja Majapahit sangat senang mendapat istri dari negeri Cempa yang wajahnya tidak kalah menarik dengan Dewi Sari.
Sehingga istri-istri lainnya diceraikan, banyak yang diberikan kepada para adipatinya yang tersebar di seluruh Nusantara.


Salah satu contoh adalah istri yang bernama Dewi Kian, seorang putri China yang diberikan kepada Adipati Ario Damar di Palembang beserta Anaknya yang dikemudian hari menjadi Sultan Demak.


Dewi Dwarawati kemudian bergelar Ratu Dwarawati. Beliau mempunyai Putri yang bernama Ratu Pembayun, yang kemudian menjadi Istri Adipati Handayaningrat di Pengging.

KERAJAAN PENGGING (1498-1518 M)


Kerajaan Pengging dipimpin oleh Prabu Handayaningrat suami dari  Ratu Pembayun  yang merupakan putri dari Sri Kertabhumi dari Majapahit.  Kerajaan pengging  penduduknya sebagian besar adalah peternak kerbau. mereka menggembalakan ternaknya menggunakan  kuda . Rakyat pengging tergolong kaum pemberani . Prabu Handayaningrat tidak mengakui kerajaan Demak dan  bersama rakyat pengging melakukan pemberontakan terhadap demak, namun  Demak mempunyai pasukan yang lebih banyak akhirnya pemberontakan berhasil diredam.  Prabu Handayaningrat Wafat dan  mempunyai  tiga orang putera yaitu Kebo Kanigara, Kebo Kenanga dan Lembu Amiluhur.  Karena Kebo Kanigara tidak tertarik untuk menjadi Adipati, maka Kebo Kenanga menggantikan menjadi Adipati.

Maka Kebo Kenanga dilantik menjadi Adipati bergelar Prabhu Hudhara  (1498-1518)
Kebo Kenanga Masuk Islam aliran Syech Siti Jenar, Sedangkan Kakaknya yaitu  Kebo Kanigara tidak suka dengan kepercayaan Syech Siti Jenar dan tetap memeluk Hindu, Kebo Kanigara memutuskan berpisah dan bertapa di hutan.(versi lain menyebutkan Kebo Kanigara masuk Islam, tapi bukan aliran Syeh Siti Jenar dan bergelar Ki Ageng Banyubiru)

Ki Ageng Pengging / Kebo Kenanga, yang masih berusia 21 tahun, sangat muda, menawarkan daerah Pengging sebagai pesantren Syeh Siti Jenar. 
Tahun 1497 Masehi, Sunan Giri, atas nama Pemimpin Dewan Wali Sanga, memerintahkan Sultan Demak dan Sultan Cirebon, yang tak lain Sunan Gunungjati, dan mereka berhasil menumpas ajaran Syeh Siti Jenar dan keluarga Pengging.

Mas Karebet, Putra Ki Ageng Pengging berhasil diselamatkan karena sedang diasuh Nyi Ageng Tingkir.  Waktu berlalu  dalam asuhan Nyi Ageng Tingkir  Mas Karebet berubah namanya menjadi Jaka Tingkir . Jaka Tingkir pada masa anak-anak oleh Nyi ageng tingkir disuruh belajar mengaji kepada Ki Ageng Selo, mantan murid Syeh Siti Jenar yang sudah bertobat. Jaka Tingkir juga bersahabat dengan cucu Ki Ageng Selo yaitu Pemanahan dan seorang lagi bernama Penjawi.  Saat Remaja  ketiga sahabat tersebut  bekerja sebagai  tukang getek, yaitu alat penyeberangan tradisional tebuat dari kayu  atau bambu yang di susun  untuk sarana penyeberangan sungai.  Jaka tingkir tingkir tidak pernah minta bayaran melainkan minta cium kepada ibu ibu yang menyeberang, itulah maka Jaka tingkir jadi bahan olok-olok teman-temannya dan muncul lagu "sang getek sinambi mbajul...".

Nyi Ageng Tingkir Sangat malu pada kelakuan Jaka Tingkir, maka Jaka Tingkir  dititipkan ke kakak Nyi Ageng Tingkir Yaitu Ki Ganjur  yang menjabat  Lurah Kaum ( Kepala pengurus masjid Istana Demak Bintoro).

Jaka Tingkir kemudian terdaftar menjadi Prajurut. Karirnya melejit dari prajurit biasa, menjadi "Lurah Wiratamtama",  Tapi kemudian dipecat karena membunuh calon prajurit bernama Danungawuk dalam ujian masuk prajurit.

Jaka Tingkir kemudian melanjutkan pendidikan di pesantren Ki Ageng Banyubiru (saudara seperguruan ayahnya). Setelah lulus, Jaka Tingkir diangkat menjadi Adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya. Ia juga menikahi Ratu Mas Cempaka, putri Sultan Trenggana.

KERAJAAN PAJANG (1547 M)


Setelah Sultan Trenggana wafat, Sunan Prawoto, 1546, naik takhta, tapi kemudian tewas dibunuh Arya Penangsang (sepupunya di Jipang) tahun 1549. Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Kalinyamat, menantu Sultan Trenggana yang menjadi Adipati Jepara.


Setelah peristiwa tahun 1549 tersebut, Ratu Kalinyamat menyerahkan takhta Demak kepada Adiwijaya. Pusat kerajaan tersebut kemudian dipindah ke Pajang dengan Adiwijaya/Jaka Tingkir sebagai sultan pertama.

Adiwijaya mengadakan sayembara. Barangsiapa dapat membunuh Arya Penangsang akan mendapatkan tanah Pati dan Mataram sebagai hadiah. Sayembara dimenangi Danang Sutawijaya, cucu Ki Ageng Sela juga putera Ki Ageng Pemanahan. Dalam perang itu, Ki Juru Martani (kakak ipar Ki Ageng Pemanahan) berhasil menyusun siasat cerdik sehingga menewaskan Arya Penangsang di tepi Bengawan Sore.







Wednesday, June 14, 2017

Logika dalam Filsafat Alfarabi

BAGIAN I. LOGIKA

Bab I

LOGIKA

Dalam Logika Alfarabi mengikuti Aristoteles. Dia memiliki, bagaimanapun, pandangan aslinya sendiri. Logika-nya berhubungan dengan konsep, penilaian dan penalaran.

OPERASI MENTAL

Menurut Alfarabi, sebuah konsep adalah ide yang mewakili esensi obyektif atau catatan penting suatu benda. Ini adalah objek operasi mental pertama, yang disebut konsepsi. "Konsep," kata Alfarabi, "ditentukan oleh definisi; definisi menyatakan apa adanya. Melalui konsep definisi sangat diatur dan disistematisasi sehingga saling menyiratkan satu sama lain sampai kita sampai pada yang paling universal, yang tidak mengandaikan orang lain, seperti Menjadi, Diperlukan, Menjadi Kontingen Konsep seperti itu dapat dibuktikan dengan sendirinya, pikiran manusia dapat diarahkan kepada mereka dan jiwanya mungkin sadar akan hal itu, namun tidak dapat ditunjukkan kepadanya. Juga tidak dapat dijelaskan dengan menurunkannya dari apa Diketahui, karena mereka sudah jelas dalam diri mereka sendiri, dan itu dengan tingkat kepastian tertinggi. " 10

Bagi Alfarabi, penilaian adalah kombinasi dari entitas tertentu dengan ide universal. Sintesis yang khusus dengan yang universal tidak pernah terbukti dengan sendirinya. Itu menjelaskan mengapa kita harus mencari universal kedua yang universal pertama dan yang setuju. Begitu kita menemukan universal kedua yang dengannya kedua istilah penghakiman setuju, keduanya akan setuju juga, antara mereka sendiri, sesuai dengan prinsip hukum tertinggi setiap silogisme, "Dua hal yang sama dengan hal yang sama, Sama satu sama lain. " Jadi, misalnya, penghakiman, "Dunia dibuat" tidak begitu jelas untuk memungkinkan penyatuan "dunia" tertentu dengan universal "dibuat". Ada istilah mediasi untuk keduanya, dan inilah universal "Diramu". 11

Hal. 2

Menurut Alfarabi, proses penalaran yang dengannya kita memulai dari apa yang diketahui dan mapan dan melanjutkan ke pengetahuan yang tidak diketahui, adalah Logic yang secara tegas berbicara. 12 Filsafat, oleh karena itu, adalah mediasi, penalaran dan demonstrasi. Apakah filsafat hanya itu dan tidak ada yang lain? Tentu tidak. Ada sesuatu yang tidak dapat dimediasi atau ditunjukkan, yaitu, Prinsip Pertama.

Prinsip-prinsip Pertama adalah Kontradiksi, Kausalitas dan Sentral yang Dikecualikan. Prinsip seperti itu terbukti dengan sendirinya, karena mereka memiliki demonstrasi sendiri.

KATEGORI

Semua konsep kita bisa diklasifikasikan dalam sepuluh judul, disebut kategori. Sebab, kategori adalah penghitungan lengkap segala sesuatu yang bisa masuk ke dalam penilaian, baik sebagai subjek atau predikat. Alfarabi, mengikuti Aristoteles, menyebutkan sepuluh: Sub-stance, Kuantitas, Kualitas, Hubungan, Tempat, Waktu, Berlaga, Gairah, Posture dan memiliki. Kategori seperti itu, menurut Alfarabi, telah dikumpulkan secara empiris oleh Aristoteles. Mengamati hal-hal yang membuat alam semesta, Aristoteles menemukan bahwa beberapa di antaranya ada pada dirinya sendiri dan merupakan dasar dari beberapa kecelakaan atau perbedaan tertentu. Hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri disebut "zat" dan perbedaan yang ia sebut "kecelakaan".

Aristoteles kemudian bertanya, "Ada banyak jenis kecelakaan di sana?" Dia melihat bahwa zat itu terbagi dan karena itu mampu sedikit banyak; Dengan demikian dia menamai Kuantitas kategori kecelakaan pertama. Menyadari bahwa substansi itu memiliki kapasitas untuk memperoleh karakteristik tertentu, seperti, "Peter itu baik," Paul adalah seorang filsuf, "Aristoteles tidak sempat memilih Mutu sebagai kategori kecelakaan kedua.

Karena zat saling terkait dalam arti bahwa konsep satu menyiratkan yang lain, Aristoteles kehilangan waktu dalam memilih

Hal. 3

[Paragraph continue] Hubungan sebagai kategori kecelakaan ketiga. Hubungan antara waktu dan benda dalam waktu membawanya untuk memberi nama Waktu di tempat keempat. Karena hubungan antara objek yang berbeda di ruang angkasa atau hubungan antara tempat dan benda yang ditempatkan, Aristoteles menyisihkan tempat sebagai kategori kecelakaan kelima. Kemampuan substansi untuk mengambil berbagai posisi membantunya memilih Postur sebagai kategori kecelakaan keenam. Pengaruh fisik zat pada produksi zat lain membuatnya menyebut Aksi sebagai kategori kecelakaan ketujuh. Karena zat dipengaruhi oleh penyebabnya yang efisien, ia memilih Gairah sebagai kategori kecelakaan kedelapan. Akhirnya hubungan benda itu dan benda itu membuatnya memilih Sebagai kategori kecelakaan kesembilan. 13

PERTANYAAN TERTENTU TENTANG KATEGORI

Dalam merawat Kategori, Alfarabi memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tertentu yang membuat para ahli Logika khawatir pada masanya. Pertama-tama, dia percaya bahwa tidak semua Kategori sepuluh benar-benar sederhana. Masing-masing sederhana bila dibandingkan dengan yang ada di bawahnya. Tapi hanya empat yang benar-benar sederhana, yaitu, Sub-stance, Kualitas, Kuantitas and Posture. Aksi dan Gairah berasal dari substansi dan kualitas; Waktu dan tempat dari substansi dan kuantitas; Setelah terjadi antara dua zat; Hubungan antara dua dari sepuluh kategori. 14

Ada derajat dalam kesederhanaan Kategori. Misalnya, Kuantitas dan Mutu bergantung langsung pada substansi, sedemikian rupa sehingga keberadaannya hanya membutuhkan satu zat. Sebaliknya, Relasi membutuhkan beberapa hal, mungkin dua zat, atau zat dan kecelakaan, atau dua kecelakaan. 15

Saat ditanya apakah Action and Gairah, yang ditemukan bersama, harus diklasifikasikan dalam kategori Relasi, Alfarabi

Hal. 4

Jawaban negatif Karena "ketika kita menemukan satu hal dengan yang lain," katanya, "tidak mengikuti bahwa ada ketergantungan hubungan di antara mereka." Misalnya, kita hanya menemukan pernafasan dengan paru-paru, hari hanya dengan matahari terbit, kecelakaan hanya dengan substansi, kata yang diucapkan hanya dengan lidah. Sekarang semua hal ini tidak diklasifikasikan dalam ketergantungan Hubungan, melainkan dalam hal kebutuhan. Kebutuhan penting adalah kebutuhan penting, seperti kelahiran hari pada saat terbitnya matahari; Dan kebutuhan yang tidak disengaja seperti kepergian Zeid pada saat kedatangan Amron. Selanjutnya, ada kebutuhan lengkap bila ada satu hal karena alasan yang lain, seperti ayah dan anak; Sementara itu kebutuhan yang tidak lengkap ketika ketergantungan hubungan bersifat unilateral, sebagai satu dan dua, keduanya bergantung pada keduanya, tapi yang satu tidak bergantung pada keduanya. 16

Kami bertanya apakah Seimbang dan takseimbang adalah milik Kuantitas, dan Sifat Mutu dan Ketidaksamaan yang serupa. Menurut Alfarabi, masing-masing dari dua istilah Seimbang and takseimbang, yang diambil secara terpisah, adalah milik Kuantitas, sementara jika kedua istilah tersebut digabungkan, deskriptif Kuantitas. Hal yang sama berlaku untuk Similar dan Ketidaksamaan mengacu pada Kualitas. 17

Sehubungan dengan teori Pertentangan, Alfarabi membuat beberapa pengamatan yang sangat mendalam. "Apakah sebaliknya tidak adanya (privation) yang bertentangan? Apakah putihnya tidak hitam?" Tanya Alfarabi. Dia menjawab, "Bukan karena putih adalah sesuatu dan bukan hanya tidak adanya hitam. Karena tidak adanya hitam adalah fakta adanya putih, kita dituntun untuk mengatakan bahwa setiap bertentangan adalah tidak adanya kebalikannya. . " 18

Orang mengatakan bahwa ilmu tentang pertentangan adalah satu. Tapi Alfarabi mengatakan bahwa sebuah pembedaan harus dibuat, karena "Jika kita berurusan dengan ilmu tentang sesuatu yang kebetulan bertentangan, maka ilmu pengetahuan itu tidak identik dengan yang bertentangan.

Hal. 5

Ilmu Pengetahuan yang Baik bukan dari Unjust, pengetahuan tentang Putih bukanlah pengetahuan tentang Hitam. Di sisi lain, jika kita berurusan dengan ilmu tentang sesuatu sejauh bertentangan, maka sains ini satu dengan yang bertentangan, karena dalam pengertian ini kedua pertentangan itu benar-benar dan benar-benar dua saudara. "19

"Berlawanan dan Sebaliknya berbeda dan harus dibedakan satu sama lain," kata Alfarabi. "Berlawanan adalah dua hal yang tidak dapat eksis di objek yang sama pada saat yang sama dan dalam hal yang sama, seperti kualitas ayah dan anak. Berlawanan adalah bagian dari keluarga yang tepat. Kontras adalah hal yang aneh dan bahkan, penegasan dan pengabaian, penglihatan dan kebutaan." 20

Beberapa bertanya berapa banyak hal yang diperlukan untuk pengetahuan yang tidak diketahui. "Dua hal itu perlu dan cukup," jawab Alfarabi. "Jika ada lebih dari dua, ini berarti bahwa mereka tidak perlu mengetahui objek yang sedang diselidiki." 21

"Apakah proposisi," Manusia ada "sebuah penilaian dengan atau tanpa predikat?" Tanya Alfarabi. "Jika manusia dianggap berasal dari sudut pandang alamiah dan obyektif," dia menjawab, "penghakiman itu tanpa predikat karena kenyataan adanya adalah satu dengan manusia dan tidak dapat dibedakan darinya, sementara predikat tersebut menunjukkan perbedaan dari hal yang dengannya Dari sudut pandang logis, penghakiman memiliki predikat, karena terdiri dari dua istilah yang mungkin benar atau salah. " 22

Di Logika juga Alfarabi membuat beberapa pengamatan cemerlang dan orisinil, dan memberi bukti pengetahuan agung Organon dan Isagoge.

___________________________________________________________________________
Catatan kaki

1:10 Alfarabi, Sumber Pertanyaan, dalam Koleksi, op. Cit. N. 1, hal. 65.

1:11 Alfarabi, Sumber Pertanyaan, dalam Koleksi, op. Cit. N. 2, hal. 65.

2:12 Id. Op. Cit. N. 2, hal. 66.

3:13 Alfarabi, sebuah surat untuk menjawab pertanyaan tertentu, dalam koleksi, op. Cit. N. 25, hlm. 103-105.

3:14 Alfarabi, sebuah surat untuk menjawab pertanyaan tertentu, dalam koleksi, op. Cit. N. 19, hlm. 98-99.

3:15 Id. Op. Cit. N. 13, hal. 98.

4:16 Id. Op. Cit. N. 18, hlm. 98.

4:17 Id. Op. Cit. N. 24, hlm. 102.

4:18 Id. Op. Cit. N. 17, hlm. 97-98.

5:19 Id. Op. Cit. N. 37, hal. 109.

5:20 Id. Op. Cit. N. 38, hlm. 109-110.

5:21 Id. Op. Cit. N. 29, hlm. 106-107.


5:22 Id. Op. Cit. N. 16, hlm. 97.

Sunday, June 11, 2017

Travels of Ibn Batuta

RIHLAH IBN BATUTA
Kisah perjalalanan Ibn Batuta Terjemahan Bahasa Inggris.









Abu Abdullah Muhammad Ibn Battuta, yang lebih dikenal sebagai Ibnu Battuta (1304-sekitar tahun 1377 M) adalah seorang sarjana dan pelancong Berber Muslim, yang lahir di Tangier, Maroko. Dia dianggap sebagai salah satu pelancong terbesar sepanjang masa, dan terkenal karena perjalanan dan kunjungannya. Judul lengkap dari buku perjalanannya adalah Tuhfat al-anzar fi gharaaib al-amsar wa ajaaib al-asfar (sebuah hadiah untuk mereka yang merenungkan keajaiban kota dan keajaiban perjalanan), namun sering disebut sebagai Ibnu Rihla Battuta (rihla berarti perjalanan). Didorong oleh pencarian petualangan dan pengetahuan, Ibn Battuta memulai perjalanan ini ketika usianya baru 21 tahun, awalnya berniat untuk pergi haji ke Mekah. Perjalanan, bagaimanapun, membentang hampir 30 tahun. Pada periode itu, ia meliput keseluruhan dunia Islam dan sekitarnya: dari Afrika Utara, Afrika Barat, Eropa Selatan dan Eropa Timur di barat, ke Timur Tengah, benua India, Asia Tengah, Asia Tenggara dan China di Timur, jarak yang jauh melebihi yang diliputi oleh pendahulunya atau oleh hampir-kontemporernya, Marco Polo. Ketika Ibn Battuta akhirnya kembali ke Maroko pada awal 1350an, dia ditugaskan oleh Abu Inan Faris, sultan dari Maroko, untuk membuat laporan tentang perjalanannya. Ibn Battuta kemudian mendiktekan ceritanya kepada penyair Ibnu Juzayy al-Kalbi.

____________________________________________________________




Safinah Al Najah0

KITAB SAFINATUNNAJAH

Buku Kecil Fikih Mahzab Syafi'i





Kitab Safinah memiliki nama lengkap "Safinah al-Najah Fima Yajibu `ala Abdi Ii Maulah" (perahu keselamatan di dalam mempelajari kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya). Kitab ini walaupun kecil saiznya akan tetapi sangatlah besar manfaatnya. Di setiap kampung, kota dan negara hampir semua orang mempelajari bahkan menghafalnya, baik secara individu mahupun kolektif. Kitab ini boleh diperolehi dengan mudah di pelbagai pusat pendidikan Mazhab Syafi'i kerana para pelajar mahupun para ulama sangatlah gemar mempelajarinya dengan teliti dan terperinci. 


INDEX:











Safina Al-Najah 3

JANAZAH


Bagian: Ada Empat Hal yang Wajib untuk Jenazah: 
1. Untuk mencuci almarhum
2. Untuk menyelimuti almarhum
3. Untuk melakukan ṣalāh atas almarhum
4. Mengubur almarhum

Bagian: Integrasi ṣalāh Janazah (Doa Pemakaman) adalah Tujuh: 
1. Niat
2. Empat takbir.
3. Berdiri bagi mereka yang mampu.
4. Pembacaan Surah al-Fātiḥah.
5. Ṣalāh atas Nabi setelah takbir kedua. 
6. Du'ā untuk almarhum setelah takbir ketiga.

7. Salām.

Safinah Al-Najah 7

Ketentuan untuk Ḥajj menjadi Wājib adalah Enam:
1. Islam.
2. Sanity.
3. Mencapai masa puber.
4. orang bebas
5. Jalan menuju Makkah aman.
6. Memiliki kemampuan (cukup penyediaan dan alat angkut untuk perjalanan) .


Integrasi dari Ḥajj adalah Enam:
1. Iḥrām - untuk membuat niat melakukan ḥajj di dalam hati dan untuk melafalkan talbiyah.
2. Wuqūf - Tinggal di 'Arāfah; Bahkan jika sebentar lagi setelah zawāl tanggal 9 Dhul Ḥijjah sampai fajar tanggal 10 DhulḤjahjah.
3. Membuat "ṭawaf al-Ifāḍah" yang dilakukan setelah tinggal di'Arāfah.
4. Sa'ī - terjadi antara ṣafā dan Marwah.4
5. Ḥalq - mencukur atau memperpendek rambut
6. Tartīb (urutan).
Integrasi 'Umrah

Integrasi 'Umrah adalah Lima:
1. IḤrām - untuk membuat niat melakukan'umrah di dalam hati.
2. Untuk membuat ṭawaf dari'umrah.
3. Sa'ī - terjadi antara Safā dan Marwah.
4. Mencukur atau memperpendek rambut.
5. Tartīb (urutan).

Wājibat  dari Ḥajj adalah Lima:
1. Seseorang memasuki iḥrām di miqat (situs yang tepat).
2. Tinggal malam di Muzdālifah.
3. Merajam tiga "al-Jamrat" (situs rajam).
4. Tinggal di malam hari mengikuti'Eid  di Mīnā.
5. ṭawāf al-wada'


HAJI DAN UMRAH

Hal-hal yang Tidak Sah Sementara di Iḥrām adalah Sepuluh:
1. Pria yang mengenakan pakaian berjahit.
2. Pria menutupi kepala mereka.
3. Menyisir rambut.
4. Mencukur rambut atau mencabutnya.
5. Pemangkasan kuku.
6. Menerapkan parfum.
7. Membunuh binatang permainan.
8. Melakukan nikāh.
9. Melakukan hubungan seksual
10. Foreplay seksual selain hubungan seksual.

Ada sembilan hal yang mengharuskan jenis menyembelih ini:
1. Pertunjukan sebuah'umrah dulu (tamattu' ḥajj).
2. Pertunjukan ḥajj dan'umrah secara bersamaan (qiran).
3. Tidak berdiri di 'Arāfah.
4. Merindukan rajam di situs rajam Mīnā pada tiga hari setelah Idul Fitri, waktu yang berakhir pada matahari terbenam pada hari ketiga jika seseorang tidak pergi lebih awal.
5. Untuk melewatkan semua tiga malam di Mīnā setelah Idul Fitri, meskipun jika seseorang hanya melewatkan satu malam saja, seseorang membagikan 509 gram gandum kepada orang miskin di ḥarām, dan jika dua malam, maka dua kali lipat jumlah ini.
6. Kehilangan menghabiskan malam di Muzdalifah.
7. Tidak memasuki iḥrām di mīqāt (situs yang tepat).
8. Melanggar sumpah satu.
9. Tidak melakukan Ṭawāf al-Wada' (perpisahan perpisahan).

Ada delapan hal yang mengharuskan jenis menyembelih ini:
1. Penghapusan tiga bulu pada satu waktu dan tempat, artinya interval antara melepaskan masing-masing tidak dianggap lama, dan satu tetap berada di tempat yang sama, meski jika pengangkatannya tidak terjadi pada satu waktu dan tempat, seseorang harus membayar 509 gram gandum untuk orang miskin atau cepat satu hari untuk setiap rambut, bahkan jika jumlahnya melebihi tiga.
2. Pemangkasan tiga paku pada satu waktu dan tempat, dengan aturan dan batasan yang sama seperti yang baru saja disebutkan.
3. Pria yang mengenakan pakaian menjahit atau menutupi kepala mereka, atau wanita yang menutupi wajah mereka.
4. Menggunakan minyak.
5. Menggunakan aroma.
6. Mencumbu lawan jenis selain hubungan seksual.
7. Melakukan hubungan seksual untuk kedua kalinya setelah melakukan manuver dengan melakukan hubungan seksual awal.

8. Melakukan hubungan seksual antara pelepasan sebagian dan pelepasan dari iḥrām.

Safina Al- Najah6

PUASA


Puasa Ramaḍān
Bagian: Puasa Ramaḍān Menjadi Wajib Dengan Pencapaian Salah Satu dari Lima Hal:
1. Setelah menyelesaikan tiga puluh hari Sha'ban.
2. Dengan melihat bulan bagi orang yang melihatnya, meskipun dia adalah seorang fāsiq (orang berdosa) .
3. Kesaksian orang yang adil (non-fāsiq) bagi mereka yang tidak melihatnya.
4. Informasi tentang orang yang tepat yang informasinya dapat diandalkan, apakah hati cenderung menjadi atau tidak, dan juga dengan informasi tentang sumber yang tidak dapat dipercaya jika seseorang menginginkannya sebagai kebenaran.
5. Dengan persepsi bahwa Ramaḍān telah memulai (ini) untuk orang yang meragukannya.

Bagian: Kondisi untuk Keabsahan Puasa adalah Empat:
1. Islam
2. Sane.
3. Suci dari haiḍ (menstruasi) .
4. Sudah diketahui waktu yang tepat.

Bagian: Kondisi Puasa Menjadi Wājib adalah Lima:
1. Islam.
2. Mukallaf (mencapai usia pubertas dan waras) .
3  Mampu
4. Sehat                      
5. Muqim (bermukim secara menetap diwaktu yang lama)

Bagian: Integrasi Puasa Ramaḍān adalah Tiga:
1. Untuk membuat niat di malam hari untuk setiap hari yang jauh »(cepat).
2. Untuk menahan diri dari sengaja melakukan hal-hal yang berbuka puasa, bagi orang yang sadar akan puasanya dan tidak bodoh.
3. Orang yang puasa itu sendiri.

Qaḍā' dari Puasa dan Kaffarah
Buka puasat di bulan Ramaḍān
Bagian: Berbuka Puasat di Ramaḍān adalah Empat Jenis (dalam Respek terhadap Aturan):
1. Wājib, seperti untuk wanita yang mengalami haiḍ dan pendarahan pascakelahiran.
2. Diijinkan, seperti musafir dan orang sakit.
3. Apa yang bukan wājib atau yang diijinkan, seperti kegilaan.
4. Ḥarām, seperti dia yang menunda pembuatan Ramaḍān meski memiliki kemampuan untuk melakukannya, sampai waktunya tidak mengizinkannya.


Bagian: Hal Yang Dengan Mencapai Perut, tidak membatalkan Puasa ada Tujuh:
1. - 3. Yang mencapai rongga tubuh  dari kelupaan, ketidaktahuan atau kekuatan.
4. Pencampuran air liur dengan apa yang ada di antara gigi dan dia tidak dapat melepaskannya, karena itu dia dimaafkan.
5. Debu dari jalan yang sampai ke rongga tubuh.
 6. - 7. Debu dari tepung terigu atau lalat dll yang mencapai rongga tubuh.

Safinah Al-Najah5

ZAKAT

Bagian: Kekayaan atas Yang Zakāh adalah Wajib Enam Jenis: 1
1. Ternak
2. Uang
3. Tanaman .4
4. Kekayaan diperoleh dari bisnis dimana dua setengah persen dari nilai komoditi harus dilepas.5
5. harta karun
6. Pertambangan

Catatan: Delapan Kategori Penerima:
1. Faqīr (miskin) - seseorang yang tidak memiliki kekayaan atau penghasilan yang cukup untuk dirinya sendiri.
2. Miskīn (miskin) - seseorang yang memiliki sesuatu untuk dibelanjakan untuk kebutuhannya tapi tidak mencukupi.
3.'Āmil - Zakāh kolektor.
4. Muallafat al-qulūb - mereka yang hatinya harus didamaikan.
5. Riqāb - budak yang membeli kebebasan mereka.
6. Mereka yang berhutang
7. Sabīlullah (orang-orang yang  berjuang dijalan Allah)
8. Ibn al-sabīl - Musafir yang membutuhkan uang.

Saturday, June 10, 2017

Safina Al-Naja2

SHALAT

Bagian: Syarat ṣolāt adalah Delapan: 
1. Suci dari dua kotoran ibadah
2. Suci pakaian, tubuh, 6 dan tempat7 (melakukan ṣolāth).
3. Meliputi'awrah (bagian pribadi) .
4. Menghadapi qiblah.
5. Dimulainya waktu ṣolāth.
6. Pengetahuan tentang hal itu menjadi jauh ».
7. Tidak menganggap tindakan farisinya sebagai sunnah.
8. Untuk menjauhkan diri dari faktor-faktor yang membatalkan ṣolāth.
ibadah Impurities ada dua jenis

Bagian: Integrasi ṣolāt adalah Tujuh Belas:
1. Niat.
2. Takbīrat al-iḥrām (Pernyataan pembuka: "Allahu Akbar") 
3. Berdiri di wajib ṣolāth bagi mereka yang memiliki kemampuan.
4. Pembacaan Surah al-Fātiḥah.
5. Ruku' (membungkuk) .
6. Sisa tertinggal sebentar di dalamnya (ruku').
7. I'tidāl (Meluruskan ruku') .
8. Sisa tidak ada waktu dalam (i'tidāl)
9. Dua sajdah (sujud) .
10. Sisa-sisa dalam waktu diam (sajdah).
11. Duduk di antara kedua sajdah tersebut.
12. Sisa tertinggal sebentar di dalamnya (duduk).

Tiga Derajat Niat
Bagian: Ada Tiga Derajat Niat:
Jika ṣolāt jauh, maka wajib: 
Sebuah. Tindakan ṣolāt - maksud melakukan ṣolāth.
B. ṣolāth sebenarnya yang ditawarkan misalnya Ẓuhr atau'Aṣr.
C. Ini menjadi sebuah wajib ṣolāth.

Syarat Takbīrat al-iḥrām
Bagian: Syarat Takbīrat al-iḥrām adalah Enam Belas:
1. Bahwa diucapkan saat berdiri di wajib ṣolāth.
2. Bahwa dalam bahasa Arab.
3. Itu dengan kata "Allahu".
4. Itu dengan kata "akbar".
5. Urutan antara dua kata "Allahu akbar" ini diikuti.
6. Bukan untuk memperpanjang hamzah dari kata "Allah" .
7. Tidak memperpanjang huruf "ba" dari "akbar" .
8. Tidak melipatgandakan huruf "ba" .
9. Tidak menambahkan "waw" sakin atau mutaharrik antara dua kata ini.
10. Tidak menambahkan "waw" sebelum kata "Allah".
11. Tidak jeda untuk jangka panjang atau pendek antara kedua kata ini.
12. Mendengar diri mengucapkan seluruh suratnya.
13. Memasuki waktu ṣolāth.
14. Untuk itu terjadi sambil menghadap ke arah kiblat.
15. Tidak untuk mengubah bahkan satu hurufpun.
16. Menunda takbir sang ma'mūm (pengikut) sampai setelah takbir jamaah.

Bagian: Syarat Sūrah al-Fātiḥah adalah Sepuluh:
1. Urutan.
2. Kelanjutan.
3. Untuk menyempurnakan (pengucapan) itu hurufnya.
4. Untuk menyempurnakan itu tashdīds.
5. Tidak jeda untuk jangka panjang atau pendek dengan maksud mengakhiri pembacaan.
6. Membaca semua ayatnya termasuk "basmalah".
7. Tidak melakukan kesalahan yang mengubah artinya.
8. Untuk membacanya sambil berdiri di wajib ṣolāth.
9. Mendengar pembacaan seseorang sendiri.


10. Tidak ada dzikir atau pembacaan asing yang harus dibacakan di antara (al-Fātiḥah).

Sunnah untuk Angkat Tangan
Bagian: Adalah Sunnah untuk Menaikkan Tangan di Empat Tempat: 
1. Selama takbīrat al-iḥrām.
2. Saat masuk ke rukū'.
3. Saat meluruskan (i'itidāl) .
4. Saat berdiri dari tashahhud pertama.

Bagian: Syarat Sajdah (Tujuh) adalah Tujuh:
1. Untuk bersujud pada tujuh anggota badan.
2. Dahi harus terbuka.
3. Untuk membuat sajdah dengan beristirahat di atas kepala.
4. Tidak bermaksud apapun kecuali sajdah.
5. Jangan bersujud pada sesuatu yang bergerak dengan gerakan seseorang.
6. Bagian belakang itu lebih tinggi dari kepala seseorang.
7. Tetap diam sejenak sementara bersujud.


Bagian: Ada 21 tashdīds yang dibacakan di tashahhud, lima adalah penyelesaian mereka dan 16 adalah minimal tashahhud43, semuanya ditunjukkan dalam diagram berikut:

Tashdīds dari ṣolāth Atas Nabi
Bagian: Ada 4 tashdīds untuk ṣolāth minimal atas Nabi :
Salām
Bagian: salat minimal adalah "Assalāmu'alaykum": Ada satu tashdīd dalam salām:


Bagian: Waktu ṣolāth adalah Lima:
1 Waktu Ẓuhr dimulai setelah matahari terbenam dari puncaknya (zawāl) dan berakhir ketika bayangan objek sama dengan panjangnya di samping panjang bayangannya pada saat zawāl.
2 Waktu'A dimulai ketika bayangan objek sama dengan panjangnya di samping panjang bayangannya pada saat zawāl, dan berakhir saat matahari terbenam.
3 Waktu Maghrīb dimulai dari matahari terbenam dan berakhir dengan lenyapnya cakrawala merah.
4 Waktu'Ishā 'dimulai dari setting cakrawala merah dan berakhir di ṣubh sadiq.
5 Waktu Ṣubh dimulai dari fajar sampai matahari terbit.

Bagian: Ada 5 kali dalam sehari dimana ḥarām45 menawarkan ṣolāts yang tidak memiliki tujuan langsung atau sebelumnya: 
1. Pada saat matahari terbit sampai matahari terbit sampai ketinggian tombak.
2. Pada saat matahari berada pada puncaknya sampai ia turun, kecuali pada hari Jumat.
3. Pada saat matahari menjadi kuning / pucat sampai matahari terbenam.
4. Setelah Ṣubh ṣolāth sampai matahari terbit.
5. Setelah'Aṣr ṣolāth sampai matahari terbenam.

Bagian: Istirahat di ṣolāt adalah Enam: 
1. Antara takbīrat al-iḥrām dan "du'ā iftitah" (pembukaan du'ā) .
2. Antara "du'ā iftitah" (pembukaan du'ā) dan ta'awwudh.
3. Antara ta'awwudh dan Sūrah al-Fātiḥah.
4. Antara selesainya Surah al-Fātiḥah dan berkata, "Āmīn".
5. Antara "Āmīn" dan sūrah.
6. Antara sūrah dan membungkuk (ruku').

Bagian: Ada Empat Postur di mana Ṭuma'nīnah (Composure) adalah Wajib:
1. Di ruku'.
2. Di i'tidāl (saat meluruskan ruku').
3. di sajdah
4. Sambil duduk di antara dua sajdah.

Bagian: Penyebab Sajdah Sahw (Sujud Lupakan) adalah Empat:
1. Meninggalkan beberapa "sunan ab'aḍ" (sunnah utama), baik secara keseluruhan maupun sebagian.
2. Pelupa melakukan tindakan yang akan meniadakan ṣolāt jika dilakukan dengan sengaja.
3. Untuk melafalkan integral verbal ṣolāth di tempat yang tidak tepat.
4. Untuk melakukan integral fisik dengan kemungkinan hal itu menjadi integral ekstra.

Bagian: Sunan Ab'aḍ  (Sunnah Utama) dari ṣolāt adalah Tujuh:
1. Pembacaan tashahhud pertama.
2. duduk di dalamnya (di tashahhud pertama).
3. Pembacaan ṣolāwath atas Nabi di dalamnya (di tasyahhud pertama) .
4. Pembacaan ṣolāwath atas keluarganya di tashahhud akhir.
5. Pembacaan du'ā Qunūt.
6. Pembacaan ṣolāth dan salat pada Nabi (dalam du'ā Qunūt).
7. Pembacaan ṣolāth dan salat atas keluarganya dan para sahabatnya di dalamnya (dalam du'ā Qunūt).

Bagian: Faktor-faktor yang Menolak ṣolāt adalah Empat Belas:
1. Hadatsh (kenakan ritual) .
2. Kenajisan jatuh pada tubuh atau pakaian
3. Menyingkap 'awrot jika tidak segera ditutup.
4. Secara sengaja mengucapkan satu atau dua huruf yang dapat dipahami dengan jelas.
5. Untuk berbuka puasa dengan sengaja (di ṣolāth) .
6. Untuk melupakan banyak makan.
7. Tiga gerakan berturut-turut meski tanpa disengaja.
8. Gerakan ekstra yang bertentangan dengan kebiasaan orang waras.
9. Mogok berlebihan dari tangan.
10. Dengan sengaja menambahkan keseluruhan fisik ekstra ṣolāth.
11. Untuk mendahului imami dalam dua integral fisik ṣolāth.
12. Untuk menunda dengan dua integral tanpa alasan.
13. Tujuan untuk mengakhiri ṣolāth dengan menunda penghentiannya pada tindakan asing.
14. Dengan meragukan penghentiannya.

Bagian: Maksud Menjadi jamaah adalah Wajib 4 dalam Empat Syarat:
1. Doa Jumat.75
2. Mengulangi wajib atau nafl ṣolāth pada waktunya untuk mengharapkan penghargaan.
3. Umat yang berikrar yang akan dilakukan di sidang.
4. ṣolāth ditawarkan sebelum waktunya karena hujan.

Bagian: Syarat untuk Mengikuti Jamaah adalah Sebelas:
1. Sang ma'mūm (pengikut) seharusnya tidak mengetahui adanya ketidakabsahan ṣolāth imaynya karena ketidakmurnian ritual atau hal lain.
2. Seharusnya tidak sesuai dengan madhhab ma'mūm, ṣāāh imām tidak sah dan harus diulang.
3. Imām seharusnya tidak menjadi pengikut.
4. Juga orang yang buta huruf.
5. Ma'mūm seharusnya tidak berdiri di depan imām.
6. Sang ma'mūm harus sadar akan gerakan jamaahnya.
7. Imām dan ma'mūm berada di masjid yang sama atau sekitar 300 hasta jaraknya.
8. Sang ma'mūm bermaksud untuk mengikuti imamat atau jemaat.
9. Imām dan ma'mūm sesuai satu sama lain dalam pergerakan ṣolāt.
10. Ma'mūm seharusnya tidak berbeda dengan jamaah tentang sunnah yang tidak memungkinkan kontradiksi.
11. Ma'mūm harus mengikuti imamatnya.


Bentuk Mengikuti Jamaah
Bagian: Bentuk Mengikuti jamaah adalah Sembilan: Lima di antaranya berlaku:
1. Agar Pria bisa mengikuti laki-laki.
2. Agar wanita bisa mengikuti laki-laki.
3. Untuk seorang banci untuk mengikuti seorang pria.
4. Bagi wanita untuk mengikuti banci.
5. Agar wanita bisa mengikuti perempuan.

Bagian: Syarat Jama' Taqdīm adalah Empat:
1. Untuk memulai dengan ṣolāth yang pertama
2. Untuk bergabung dengan ṣāāh.
3. Melakukannya secara berurutan.
4. Kontinuitas alasan tersebut.


Bagian: Syarat Qaṣr (untuk memperpendek ṣolāth)  adalah Tujuh:
1. Perjalanannya setidaknya dua marhalahs(kira-kira kilometer satu arah).
2. Perjalanan harus diijinkan di Sharī'ah.
3. Pengetahuan tentang kebolehan qaṣr.
4. Niat qaṣr selama takbīrat al-iḥrām.
5. Suatu ṣolāt harus menjadi empat rakaat ṣolāth.
6. Kesinambungan perjalanan sampai selesainya dua rak'ah ṣolāth.
7. Bahwa dia seharusnya tidak mengikuti seseorang yang melakukan ṣolāth sepenuhnya di bagian ṣolāth-nya.

Bagian: Syarat Jumu'ah adalah Enam:
1. ṣolāth lengkap dilakukan pada saat Ẓuhr.
2. Harus berada di dalam sebuah wilayah di kota.
3. Untuk melakukan ṣolāth di jamaah.
4. Harus ada empat puluh pria merdeka yang merupakan penduduk tetap dan menetap di kota tersebut.4
5. Tidak ada jama'ah lain di kota yang sama yang harus ditawarkan sebelum atau pada saat bersamaan.5
6. Untuk menyampaikan dua khuṭbah sebelum ṣolāth.


Bagian: Syarat untuk Menyampaikan Dua Khuṭbah adalah Sepuluh:
1. Suci dari pengotoran ritual sedikit dan utama.
2. Suci dari kenajisan pada baju, bodi dan tempat.
3. Meliputi'awrah (bagian pribadi) .
4. Berdiri; Ini berlaku bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk.
5. Untuk duduk di antara dua khuṭbah dengan durasi yang satu berhenti di antara dua postur di ṣolāth.
6. Kesinambungan antara dua khuṭbah.
7. Kesinambungan antara dua khuṭbah dan ṣolāt.
8. Khuṭbah harus dalam bahasa yang dipahami.
9. Empat puluh orang harus mendengar khu'bah.
10. Harus dilakukan pada saat Ẓuhr.

Friday, June 9, 2017

Safinah Al-Najah

TAHARAH

Bagian: Tanda-tanda pubertas adalah tiga: 
1. Mencapai usia 15 (lunar) tahun untuk pria atau wanita.
2. Mengalami mimpi basah oleh seorang anak laki-laki atau perempuan berusia 9 tahun.
3. Menstruasi untuk seorang gadis berusia 9 tahun

Syarat Insinja' Menggunakan Batu
Bagian: syarat Penggunaan Batu (untuk membersihkan bagian-bagian pribadi) adalah Delapan: 
1. Batu tiga harus digunakan
2. Harus disucikan.
3. Kotoran tidak boleh benar-benar kering.
4. Kotoran seharusnya tidak menyebar.
5. Tidak ada kenajisan lain yang harus mengatasinya.


Yang Wajib dari Wuḍū'
Bagian: Wajib  Wuḍū' (Ritual Wudhu) adalah Enam:
1. Niat.
2. Mencuci wajah.
3. Cuci kedua tangan dan lengan termasuk siku
4. Menyeka bagian kepala apapun.
5. Mencuci kaki termasuk pergelangan kaki.
6. Tartīb (untuk mengamati urutan yang disebutkan di atas).
Itu
Air Entah Sedikit atau Melimpah

Bagian: Air16 adalah Entah Sedikit atau Melimpah.
1 Sedikit air adalah air yang kurang dari dua quran.
2 Air melimpah yaitu dua qullah (kira-kira 190 liter) atau lebih.
3 Sedikit air akan menjadi tidak murni bila ada ketidakmurnian yang jatuh ke dalamnya, meskipun airnya tidak berubah.
4 Air yang melimpah tidak akan menjadi tidak murni kecuali bila rasanya, warna atau bau berubah.
Hal Membuat Bath Ritual Wajib

Bagian: Hal Membuat Bath Ritual Wajib Enam:
1. Masukkan kepala penis ke dalam vagina.
2. Pelepasan air mani.
Menstruasi.
4. Perdarahan pasca kelahiran.
5. Melahirkan.
6. Kematian.
Wajib Bertindak Mandi Ritual

Bagian: Syarat Tindakan Wajib Mandi Ritual adalah Dua:
1. Niat
2. Untuk memastikan air mencapai seluruh tubuh.
syarat Wuḍū'

Bagian: syarat Wuḍū adalah Sepuluh: 
1. Islam.
2. Usia Matang Berpikir.
3. Kebersihan dari menstruasi dan pendarahan pascakelahiran.
4. Bebas dari apa yang mencegah air mencapai kulit.
5. Tidak ada yang harus dilakukan pada anggota badan yang akan mengubah air (kualitas air).
6. Pengetahuan tentang hal itu (wuḍū') menjadi wajib.
7. Tidak menganggap tindakan farḍ (wajib) bertindak sebagai sunnah (disarankan) .30
8. Air murni.
9. - 10. Memasuki waktu (dari ṣalāh) 31 dan Kontinuitas, bagi orang yang selalu berada dalam keadaan tidak murni.
10.

Bagian: Faktor-faktor yang Menolak Wuḍū' adalah Empat:
1. Apa saja yang keluar dari bagian depan atau belakang, apakah angin atau hal lainnya, kecuali air mani.
2. Kehilangan kecerdasan34 melalui tidur atau sebab lainnya, 35 kecuali tidur sambil duduk tegak di tanah.
3. Kontak kulit-ke-kulit antara orang dewasa, 36 non-mahram (nikah), pria dan wanita tanpa penghalang apapun.37
4. Menyentuh bagian pribadi manusia dengan telapak tangan atau permukaan jari bagian dalam.38
5.

Bagian: Tindakan Terlarang untuk dilakukan (yang membutuhkan wuḍū') adalah Empat:
(1) Ṣalāh,
 (2) ṭawāf,
 (3) menyentuh atau
 (4) membawa Qur'ān.


Bagian: Penyebab Tayammum (Wudhu Kering) adalah Tiga:
1. Tidak adanya air.
2. Penyakit.41
3. Kebutuhan akan air ada oleh (diri sendiri atau) binatang yang layak.

syarat Tayammum
Bagian: syarat Tayammum adalah Sepuluh:
1. Harus dilakukan dengan (debu) bumi.
2. Debu harus suci.
3. Debu tidak boleh digunakan (yaitu sudah digunakan pada dahan atau telah ditimbun dari dahan).
4. Debu tidak boleh dicampur tepung atau sejenis tepung.
5. Seseorang harus niat memakai debu
6. Dia harus menyeka wajahnya dan kedua tangan dengan dua teguran debu.
7. Pertama-tama ia harus menyingkirkan kenajisannya.
8. Dia harus menentukan arah kiblat sebelum memulai tayammum.
9. Dia harus membuat tayammum setelah memasuki waktu (dari ṣāāh).
10. Dia harus membuat tayammum untuk setiap farḍ (ṣalāh) .


Urutan Tayammum
Bagian: Integrals Tayammum adalah Lima:
1. menempelkan telapak tangan pada tempat berdebu
2. Niat.
3. Menyeka wajah.
4. Menyeka kedua tangan termasuk siku.
5. Menelusur antara kedua sekaan.

Faktor yang Membatalkan Tayammum
Bagian: Faktor yang Membatalkan Tayammum adalah Tiga.
1. Hal-hal yang meniadakan wudhu.
2. Kemurtadan.
3. Anggapan bahwa seseorang sekarang dapat memperoleh air (dalam kasus dimana tayammum dibuat karena kekurangan air).

Tiga jenis kotoran yang bisa disucikan
Bagian: Tiga Jenis Kotoran yang Bisa Dimurnikan:
1. Alkohol yang menjadi cuka tersendiri.
2. Binatang kecil yang mati tersembunyi yang kecokelatan.
3. Makhluk yang lahir dari kotoran.


Bagian: Kotoran terdiri dari Tiga Jenis:
1. Mughallaẓah (berat).
2. Mukhaffafah (terang).
3. Mutawassiṭah (moderat).

Bersambung




Thursday, June 8, 2017

Mengapa Dunia Arab Berpaling dari Iptek ?


Sumber Gambar : Pinterest.com


Islam Kontemporer tidak dikenal  keterlibatannya dalam proyek ilmiah modern. Tapi itu adalah pewaris sebuah "Zaman Keemasan" legendaris sains Arab yang sering dipanggil oleh komentator yang berharap untuk membuat orang-orang Muslim dan orang-orang Barat lebih menghormati dan saling memahami satu sama lain. Presiden Obama, misalnya, dalam pidatonya pada 4 Juni 2009 di Kairo, memuji Muslim atas kontribusi ilmiah dan intelektual historis mereka terhadap peradaban:

Adalah Islam yang membawa cahaya belajar selama berabad-abad, membuka jalan bagi Renaisans dan Pencerahan di Eropa. Itu adalah inovasi dalam komunitas Muslim yang mengembangkan tatanan aljabar; Kompas magnetik dan alat navigasi kami; Penguasaan pena dan pencetakan kami; Pemahaman kita tentang bagaimana penyakit menyebar dan bagaimana bisa disembuhkan.

Upeti semacam itu ke era ilmiah Arab dalam pencapaian ilmiah pada umumnya dibuat untuk melayani sudut pandang politik yang lebih luas, karena biasanya mendahului diskusi tentang masalah kontemporer di kawasan ini. Mereka berfungsi sebagai nasihat implisit: zaman besar sains Arab menunjukkan bahwa tidak ada batasan kategoris atau bawaan terhadap toleransi, kosmopolitanisme, dan kemajuan di Timur Tengah Islam.

Kepada siapa pun yang akrab dengan Zaman Keemasan ini, yang secara kasar mencakup kedelapan sampai abad ketigabelas a.d., perbedaan antara prestasi intelektual Timur Tengah saat itu dan sekarang - khususnya relatif terhadap bagian dunia lainnya - sangat mengejutkan. Dalam bukunya yang berjudul What Went Wrong ?, sejarawan Bernard Lewis mencatat bahwa "selama berabad-abad dunia Islam berada di garis depan peradaban dan pencapaian manusia." "Tidak ada apa-apa di Eropa," catatan Jamil Ragep, seorang profesor sejarah sains. Di University of Oklahoma, "bisa menyimpan lilin untuk apa yang terjadi di dunia Islam sampai sekitar tahun 1600." Aljabar, algoritma, alkimia, alkohol, alkali, nadir, zenith, kopi, dan lemon: semua kata ini berasal dari bahasa Arab. , Mencerminkan kontribusi Islam ke Barat.

Hari ini, bagaimanapun, semangat sains di dunia Muslim sama keringnya dengan padang pasir. Fisikawan Pakistan Pervez Amirali Hoodbhoy meletakkan statistik suram dalam artikel Physics Today 2007: Negara-negara Muslim memiliki sembilan ilmuwan, insinyur, dan teknisi per seribu orang, dibandingkan dengan rata-rata dunia berusia empat puluh satu tahun. Di negara-negara ini, ada sekitar 1.800 universitas, namun hanya 312 universitas yang memiliki sarjana yang telah menerbitkan artikel jurnal. Dari lima puluh yang paling banyak diterbitkan di universitas-universitas ini, dua puluh enam berada di Turki, sembilan di antaranya berada di Iran, masing-masing tiga di Malaysia dan Mesir, Pakistan memiliki dua, dan Uganda, UEA, Arab Saudi, Lebanon, Kuwait, Yordania, dan Azerbaijan masing-masing memilikinya.

Ada sekitar 1,6 miliar Muslim di dunia, namun hanya dua ilmuwan dari negara-negara Muslim telah memenangkan Hadiah Nobel dalam sains (satu untuk fisika pada tahun 1979, yang lainnya untuk kimia pada tahun 1999). Empat puluh enam negara Muslim gabungan hanya menyumbang 1 persen dari literatur ilmiah dunia; Spanyol dan India masing-masing menyumbangkan lebih banyak literatur ilmiah dunia daripada negara-negara yang disatukan. Sebenarnya, meski Spanyol bukanlah negara superpower intelektual, buku ini menerjemahkan lebih banyak buku dalam satu tahun daripada keseluruhan dunia Arab dalam seribu tahun terakhir ini. "Meskipun ada ilmuwan berbakat asal Muslim yang bekerja produktif di Barat," kata ahli fisika peraih Nobel Steven Weinberg, "selama empat puluh tahun saya belum melihat satu pun karya fisikawan atau astronom yang bekerja di sebuah negara Muslim yang layak dibaca. "

Metrik komparatif di dunia Arab menceritakan hal yang sama. Arab terdiri dari 5 persen populasi dunia, namun hanya menerbitkan 1,1 persen dari bukunya, menurut Laporan Pembangunan Manusia Arab U.N tahun 2003. Antara 1980 dan 2000, Korea memberikan 16.328 paten, sementara sembilan negara Arab, termasuk Mesir, Arab Saudi, dan U.A.E., memberikan total gabungan hanya 370, banyak di antaranya terdaftar oleh orang asing. Sebuah studi pada tahun 1989 menemukan bahwa dalam satu tahun, Amerika Serikat menerbitkan 10.481 makalah ilmiah yang sering dikutip, sementara seluruh dunia Arab menerbitkan hanya empat. Ini mungkin terdengar seperti lelucon lelucon yang buruk, tapi ketika majalah Nature menerbitkan sketsa sains di dunia Arab pada tahun 2002, reporternya mengidentifikasi hanya tiga bidang ilmiah di mana negara-negara Islam unggul: desalinasi, elang, dan reproduksi unta.Dorongan baru-baru ini untuk mendirikan lembaga penelitian dan sains baru di dunia Arab - yang dijelaskan di halaman ini oleh Waleed Al-Shobakky (lihat "Ilmu Petrodolar," Fall 2008) - jelas masih memiliki jalan yang panjang.

Mengingat bahwa ilmu pengetahuan Arab adalah yang paling maju di dunia sampai sekitar abad ke-13, sangat menggoda untuk menanyakan apa yang salah - mengapa sains modern tidak muncul dari Baghdad atau Kairo atau Córdoba. Kita akan beralih ke pertanyaan ini nanti, namun penting untuk diingat bahwa penurunan aktivitas ilmiah adalah peraturan, bukan pengecualian, dari peradaban. Meskipun lazim untuk menganggap bahwa revolusi ilmiah dan kemajuan teknologinya tak terelakkan, sebenarnya Barat adalah satu-satunya kisah sukses yang berkesinambungan dari banyak peradaban dengan periode perkembangan ilmiah. Seperti kaum Muslimin, peradaban Cina dan India kuno, yang keduanya pada waktu yang jauh lebih maju daripada Barat, tidak menghasilkan revolusi ilmiah.

Meski demikian, sementara turunnya peradaban Arab tidak luar biasa, alasan untuk itu menawarkan wawasan tentang sejarah dan sifat Islam dan hubungannya dengan modernitas. Penurunan Islam sebagai kekuatan intelektual dan politik secara bertahap namun diucapkan: sedangkan Zaman Keemasan sangat produktif, dengan kontribusi yang dibuat oleh pemikir Arab sering kali asli dan terobosan, tujuh ratus tahun terakhir menceritakan sebuah cerita yang sangat berbeda.
Kontribusi Asli Ilmu Arab
Perhatian awal harus dicatat tentang kedua bagian dari istilah "sains Arab." Ini adalah pertama, karena para ilmuwan yang dibahas di sini tidak semua Muslim Arab. Memang, sebagian besar pemikir terbesar zaman itu bukanlah orang Arab etnis. Hal ini tidak mengherankan mengingat bahwa, selama beberapa abad di Timur Tengah, kaum Muslim minoritas (sebuah tren yang baru mulai berubah pada akhir abad kesepuluh). Perhatian kedua tentang "ilmu pengetahuan Arab" adalah bahwa ilmu itu tidak seperti yang kita kenal sekarang. Ilmu pra-modern, meski tidak buta terhadap utilitas, mencari pengetahuan terutama untuk memahami pertanyaan filosofis yang berkaitan dengan makna, keberadaan, kebaikan, dan sebagainya. Ilmu pengetahuan modern, sebaliknya, tumbuh dari sebuah revolusi dalam pemikiran yang mengorientasikan kembali politik seputar kenyamanan individu melalui penguasaan alam. Ilmu pengetahuan modern menolak pertanyaan metafisik kuno seperti (meminjam kata-kata Francis Bacon) untuk mengejar kesenangan dan kesia-siaan. Apa pun ilmu pengetahuan modern berhutang pada sains Arab, aktivitas intelektual dunia Islam Abad Pertengahan tidak sama dengan revolusi ilmiah Eropa, yang muncul setelah perpisahan radikal dari filsafat alam purba. Memang, meskipun kita menggunakan istilah "sains" untuk kenyamanan, penting untuk diingat bahwa kata ini tidak diciptakan sampai abad kesembilan belas; Kata yang paling dekat dalam bahasa Arab - ilm - berarti "pengetahuan," dan belum tentu dunia alami.
Namun, ada dua alasan mengapa masuk akal untuk merujuk pada kegiatan ilmiah Zaman Keemasan seperti bahasa Arab. Yang pertama adalah bahwa sebagian besar karya filosofis dan ilmiah pada saat itu akhirnya diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, yang menjadi bahasa kebanyakan ilmuwan di wilayah ini, terlepas dari etnisitas atau latar belakang agama. Dan kedua, alternatifnya - "Ilmu Timur Tengah" atau "ilmu pengetahuan Islam" - bahkan kurang akurat. Hal ini sebagian karena sangat sedikit yang diketahui tentang latar belakang pribadi pemikir ini. Tetapi juga karena kehati-hatian lain, kita harus mengingat hal ini, yang seharusnya dijadikan catatan kaki untuk setiap pernyataan luas yang dibuat tentang Zaman Keemasan: sedikit sekali yang diketahui pasti bahkan mengenai konteks sosial dan sejarah era ini. Abdelhamid I. Sabra, seorang profesor sejarah sains Arab yang sekarang sudah pensiun yang mengajar di Harvard, menggambarkan bidangnya ke New York Times pada tahun 2001 sebagai salah satu yang "belum dimulai."
Konon, lapangan tersebut telah maju cukup jauh untuk meyakinkan menunjukkan bahwa peradaban Arab memberi kontribusi lebih besar pada pengembangan sains daripada transmisi pasif ke Barat pemikiran kuno dan penemuan yang berasal dari tempat lain (seperti sistem angka dari India dan pembuatan kertas dari China ). Untuk satu hal, kebangkitan ilmiah di Abbasiyah Baghdad (751-1258) yang menghasilkan terjemahan hampir semua karya ilmiah orang-orang Yunani klasik ke dalam bahasa Arab tidak perlu dicemooh. Tapi di luar terjemahan mereka (dan komentar mereka) orang dahulu, pemikir Arab menghasilkan kontribusi asli, baik melalui penulisan dan eksperimen metodis, seperti bidang filsafat, astronomi, kedokteran, kimia, geografi, fisika, optik, dan matematika.

Mungkin klaim yang paling sering diulang tentang Zaman Keemasan adalah bahwa umat Islam menciptakan aljabar. Klaim ini sebagian besar benar: awalnya diilhami oleh karya-karya Yunani dan India, bahasa Persia al-Khwarizmi (meninggal 850) menulis sebuah buku yang judulnya kita dapatkan dari istilah aljabar. Buku ini dimulai dengan pengenalan matematis, dan dilanjutkan untuk menjelaskan bagaimana memecahkan masalah yang biasa terjadi yang melibatkan perdagangan, warisan, pernikahan, dan emansipasi budak. (Metodenya tidak melibatkan persamaan atau simbol aljabar, malah menggunakan figur geometris untuk memecahkan masalah yang saat ini dapat dipecahkan dengan menggunakan aljabar.) Meskipun memiliki landasan dalam urusan praktis, buku ini adalah sumber utama yang berkontribusi terhadap pengembangan sistem aljabar yang kita Tahu hari ini

Zaman Keemasan juga melihat kemajuan dalam dunia kedokteran. Salah satu pemikir paling terkenal dalam sejarah sains Arab, dan dianggap sebagai yang terbesar dari semua dokter abad pertengahan, adalah Rhazes (juga dikenal sebagai al-Razi). Lahir di Teheran sekarang, Rhazes (meninggal 925) dilatih di Baghdad dan menjadi direktur dua rumah sakit. Dia mengidentifikasi cacar dan campak, menulis risalah pada mereka yang menjadi berpengaruh di luar Timur Tengah dan memasuki Eropa abad kesembilan belas. Rhazes adalah orang pertama yang menemukan bahwa demam adalah mekanisme pertahanan. Dan dia adalah penulis sebuah ensiklopedia kedokteran yang membentang dua puluh tiga jilid. Apa yang paling mencolok tentang karirnya, seperti yang ditunjukkan oleh Ehsan Masood dalam Ilmu Pengetahuan dan Islam, adalah bahwa Rhazes adalah orang pertama yang secara serius menantang ketidaksempurnaan dokter Galen klasik. Misalnya, dia memperdebatkan teori humens Galen, dan dia melakukan eksperimen terkontrol untuk melihat apakah pertumpahan darah, yang merupakan prosedur medis yang paling umum sampai abad kesembilan belas, benar-benar bekerja sebagai perawatan medis. (Dia menemukan hal itu.) Rhazes memberikan contoh pemikir yang jelas secara eksplisit, dan menguji secara empiris, teori yang diterima secara luas tentang raksasa kuno, sambil memberikan kontribusi asli ke sebuah lapangan.
Terobosan dalam pengobatan berlanjut dengan dokter dan filsuf Avicenna (juga dikenal sebagai Ibnu Sina; meninggal 1037), yang beberapa orang menganggap dokter terpenting sejak Hippocrates. Dia menulis Canon of Medicine, sebuah survei medis multi-volume yang menjadi buku referensi otoritatif untuk dokter di wilayah tersebut, dan - pernah diterjemahkan ke bahasa Latin - makanan pokok di Barat selama enam abad. Canon adalah kompilasi pengetahuan medis dan manual untuk pengujian obat-obatan terlarang, namun juga mencakup penemuan Avicenna sendiri, termasuk infeksi TBC.

Seperti Renaisans Eropa kemudian, Zaman Keemasan Arab juga memiliki banyak polymaths yang unggul dalam dan maju berbagai bidang. Salah satu polymaths paling awal adalah al-Farabi (juga dikenal sebagai Alpharabius, meninggal pada tahun 950), seorang pemikir Baghdadi yang, selain tulisannya yang produktif mengenai banyak aspek filsafat Platonis dan Aristoteles, juga menulis tentang fisika, psikologi, alkimia , Kosmologi, musik, dan sebagainya. Yang sangat terhormat adalah dia kemudian dikenal sebagai "Guru Kedua" - yang terbesar kedua, yaitu setelah Aristoteles. Polymath besar lainnya adalah al-Biruni (meninggal tahun 1048), yang menulis 146 risalah dengan total 13.000 halaman di hampir semua bidang ilmiah. Karya besarnya, The Description of India, adalah karya antropologi tentang umat Hindu. Salah satu pencapaian al-Biruni yang paling menonjol adalah pengukuran lingkar bumi yang hampir akurat dengan menggunakan metode trigonometrinya sendiri; Ia merindukan pengukuran yang benar 24.900 mil dengan hanya 200 mil. (Namun, tidak seperti Rhazes, Avicenna, dan al-Farabi, karya-karya al-Biruni tidak pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan karenanya tidak memiliki banyak pengaruh di luar dunia Arab.) Gagasan cemerlang lainnya dari Zaman Keemasan adalah fisikawan dan geometrisnya. Alhazen (juga dikenal sebagai Ibn al-Haytham; meninggal 1040). Meskipun warisan terbesarnya ada di optik - dia menunjukkan kekurangan dalam teori ekstramission, yang menganggap bahwa mata kita memancarkan energi yang memungkinkan kita untuk melihat - dia juga bekerja di bidang astronomi, matematika, dan teknik. Dan mungkin ilmuwan paling terkenal dari Zaman Keemasan yang terakhir adalah Averroës (juga dikenal sebagai Ibn Rusyd; meninggal 1198), seorang filsuf, teolog, dokter, dan ahli hukum yang terkenal dengan komentarnya tentang Aristoteles. 20.000 halaman yang dia tulis selama hidupnya termasuk karya filsafat, kedokteran, biologi, fisika, dan astronomi.
Mengapa Ilmu Arab berkembang pesatApa yang mendorong beasiswa ilmiah berkembang dimana dan kapan? Kondisi apa yang diinkubasi para pemikir ilmiah berbahasa Arab ini? Tentu saja tidak ada penjelasan tunggal untuk pengembangan sains Arab, tidak ada penguasa tunggal yang meresmikannya, tidak ada budaya tunggal yang memicunya. Seperti yang dikatakan sejarawan David C. Lindberg dalam The Beginning of Western Science (1992), sains Arab berkembang selama hal itu terjadi berkat "rangkaian kejadian kontingen yang sangat kompleks."

Kegiatan ilmiah sempat mencapai puncaknya ketika Islam adalah peradaban yang dominan di dunia. Jadi salah satu faktor penting dalam kebangkitan budaya ilmiah Zaman Keemasan adalah latar belakang materialnya, yang diberikan oleh bangkitnya kerajaan yang kuat dan makmur. Pada tahun 750, orang-orang Arab telah menaklukkan Arab, Irak, Suriah, Lebanon, Palestina, Mesir, dan sebagian besar Afrika Utara, Asia Tengah, Spanyol, dan pinggiran China dan India. Rute yang baru dibuka yang menghubungkan India dan Mediterania Timur memicu ledakan kekayaan melalui perdagangan, serta sebuah revolusi pertanian.

Untuk pertama kalinya sejak masa pemerintahan Alexander Agung, wilayah yang luas bersatu secara politik dan ekonomi. Hasilnya adalah, pertama, sebuah kerajaan Arab di bawah khalifah Umayyah (yang memerintah di Damaskus dari tahun 661 sampai 750) dan kemudian sebuah kerajaan Islam di bawah khalifah Abbasiyah (memerintah di Baghdad dari tahun 751 sampai 1258), yang melihat usia produktif paling intelektual di Arab sejarah. Munculnya negara Islam terpusat pertama di bawah kekuasaan Abbasiyah sangat membentuk kehidupan di dunia Islam, mengubahnya dari budaya kesukuan dengan sedikit melek huruf ke kerajaan yang dinamis. Yang pasti, kekaisaran yang luas beragam secara teologis dan etnik; Namun penghilangan hambatan politik yang sebelumnya membagi wilayah tersebut berarti bahwa para ilmuwan dari latar belakang agama dan etnis yang berbeda dapat melakukan perjalanan dan berinteraksi satu sama lain. Hambatan linguistik juga semakin berkurang karena bahasa Arab menjadi ungkapan umum semua ilmuwan di wilayah yang luas.

Penyebaran kekaisaran membawa urbanisasi, perdagangan, dan kekayaan yang membantu memacu kolaborasi intelektual. Maarten Bosker dari Universitas Utrecht dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa di tahun 800, sementara Barat Latin (kecuali Italia) "terbelakang," dunia Arab sangat urbanis, dua kali populasi perkotaan di Barat. Beberapa kota besar - termasuk Baghdad, Basra, Wasit, dan Kufah - disatukan di bawah Abbasiyah; Mereka berbagi satu bahasa lisan dan perdagangan cepat melalui jaringan jalan karavan. Baghdad khususnya, ibukota Abbasiyah, adalah rumah bagi istana, masjid, perusahaan saham gabungan, bank, sekolah, dan rumah sakit; Pada abad kesepuluh, itu adalah kota terbesar di dunia.

Saat kerajaan Abbasiyah tumbuh, kota ini juga berkembang ke timur, membawanya ke dalam kontak dengan peradaban Mesir, Yunani, India, Cina, dan Persia kuno, yang buahnya mudah dinikmati. (Di era ini, umat Islam tidak banyak mendapat perhatian di Barat, dan untuk alasan yang baik.) Salah satu penemuan paling penting oleh umat Islam adalah makalah, yang mungkin ditemukan di China sekitar a.d. 105 dan dibawa ke dunia Islam mulai pada pertengahan abad kedelapan. Efek kertas pada budaya ilmiah masyarakat Arab sangat besar: membuat reproduksi buku menjadi murah dan efisien, dan ini mendorong beasiswa, korespondensi, puisi, pencatatan, dan perbankan.

Kedatangan kertas juga membantu meningkatkan kemampuan baca tulis, yang telah didorong sejak awal Islam karena dasar sastra agama, Alquran. Muslim Abad Pertengahan mengambil beasiswa agama dengan sangat serius, dan beberapa ilmuwan di wilayah ini tumbuh mempelajarinya. Avicenna, misalnya, dikatakan telah mengetahui keseluruhan Alquran sebelum dia tiba di Baghdad. Mungkinkah adil jika mengatakan bahwa Islam itu sendiri mendorong usaha ilmiah? Pertanyaan ini memancing jawaban yang sangat berbeda. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa ada banyak bagian Alquran dan hadis (ucapan Muhammad) yang mendorong orang-orang percaya untuk memikirkan dan mencoba memahami ciptaan Allah secara ilmiah. Seperti yang dikehendaki oleh seorang hadits, "Carilah pengetahuan, bahkan di China." Tetapi ada ilmuwan lain yang berpendapat bahwa "pengetahuan" dalam pengertian Alquran bukanlah pengetahuan ilmiah tapi pengetahuan agama, dan bahwa untuk mengacaukan pengetahuan seperti itu dengan sains modern tidaklah akurat dan bahkan naif.

Sumber: http://www.thenewatlantis.com/

Tuesday, June 6, 2017

Download Kitab KHULIQU Al-THULAB (Terjemah pegon Jawa)






Karya:
Alfadhil Kyai Nawawi Bulumanis
Kitab ini menerangkan tentang akhlaq dan tata karma seorang murid dalam mencari ilmu baik kepada guru dan lainnya.
Dan kitab ini dilengkapi dengan terjemah bahasa jawa oleh Ky Muhammad Zubair bin Zain.


___________________________
Tehnik Visualisasi ala Sufi




Monday, June 5, 2017

Al Quran Bahasa Jawa


Al-Huda




Penerbitan kitab tafsir Al-Huda ini pertama kali diterbitkan yaitu pada tahun 1979 M yang dicetak oleh penerbit Bagus Arafah yang beralamat di Jl.H. Agus Salim no 21 Yogyakarta Indonesia no telepon 2476.

Kitab tafsir al-Huda ini adalah kitab tafsir al-Qur’an lengkap 30 juz al-Qur’an yang berukuran panjang 23,5 cm, lebar 15 cm, tebal 5,5 cm dan berjumlah 1 jilid yang terdiri dari 1376 halaman. Adapun letak daftar isinya terletak di halaman belakang dari kitab tafsir al-Huda ini.



Al-IBRIZ





Judul : Al Quran Versi Bahasa Jawa (hardcover)
Ukuran : 23 x 31,5 cm (kertas HVS)
Harga : 300.000 disc 20% = 240.000
Jumlah hal : 627 hlm
Deskripsi :
.
Kitab Al-Ibriz versi Jawa Latin ini adalah seratan dari Arab pegon. Almarhum KH. A. Bisri Mustofa menyebutkan bahwa kitab ini terjemahan tafsir Al-quran dengan rujukan tafsir-tafsir mutabaroh seperti Tafsir jalalain, Tafsir Baidhowy, Tafsir Khaazin, dan sejenisnya.
.
Tafsir ini mulai ditulis beliau tahun 1369 H / 1951 M. Selesai tahun 1379 H / 1960 M. Tepatnya tanggal 29 Rajab 1379 H / 28 Januari 1960 M. Tidak sedikit halangan dan kesulitan yang dialami KH. Bisri Mustofa ketika menulis tafsir ini, tepi berkat ketekunan dan (menurut KH. Bisri Mustofa sendiri) berkat bantuan dan restu dari para kiyai sepuh kala itu alhamdulillah tafsir ini selesai ditulis.


Quran dengan Pen bahasa Jawa & Sunda



Bila anda Cari digital Al Quran terjemahan Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda tersedia disini. Jika anda seorang Ustad yang ingin dakwah dalam bahasa Jawa atau Ustad yang ditempatkan untuk dakwah di daerah Jawa Barat maka terjemahan Al Quran dalam bahasa Sunda merupakan bahasa pertama yang harus dikuasai.
Alhira Technologies adalah produser yang membuat Digital dalam 3 bahasa terjemahan yaitu bahasa Indonesia, Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa, dan fitur-fiturnya tidak kalah malahan lebih bagus dari impor. Mengapa demikian? Yang pasti karena dibuat oleh bangsa Indonesia pasti akan mengetahui tatabahasa dan dialek dari bahasa Indonesia, bahasa jawa dan bahasa sunda.
Alhira Technologies membuat 3(tiga) tipe yaitu Pen Muslim Al Quran Al Mubarak, Pen Muslim Al Quran Al Karim dan Pen Muslim For Kids adalah produksi dalam negeri, dirancang untuk kebutuhan yang berbeda beda.


Evolusi Alam Semesta

Evolusi di Alam dan Eksistensi Manusia
(Staf Peneliti Bidang Matahari dan Lingkungan Antariksa, LAPAN, Bandung)


Banyak orang mengenal teori evolusi sebatas kontroversi evolusi manusia dari kera yang banyak ditentang kaum agamawan. Evolusi sebenarnya adalah suatu proses alami dalam waktu sangat panjang yang dipengaruhi banyak faktor lingkungannya. Berdasarkan bukti-bukti ilmiah, evolusi di alam benar adanya. Tidak terbatas pada evolusi hewan, tetapi juga pada seluruh alam. Ayat-ayat Al- Qur'an yang menyatakan bahwa alam semesta dan isinya diciptakan dalam enam masa menunjukkan adanya proses kejadian yang tidak sekaligus jadi.
Masalahnya, benarkah manusia berasal dari kera? Berdasarkan Al-Quran, kita harus menyatakan bahwa manusia bukan hasil evolusi hewan melainkan diciptakan secara khusus. Tulisan ini mencoba memadukan dalil Al-Quran dengan temuan ilmiah tentang evolusi di alam dan sedikit tentang eksistensi manusia.
Evolusi Alam Semesta
Alam diciptakan Allah dalam enam masa (Q.S. 41:9-12), dua masa untuk menciptakan langit sejak berbentuk dukhan (campuran debu dan gas), dua masa untuk menciptakan bumi, dan dua masa (empat masa sejak penciptaan bumi) untuk memberkahi bumi dan menentukan makanan bagi penghuninya. Ukuran lamanya masa ("hari", ayyam) tidak dirinci di dalam Al-Qur'an.
Belum ada penafsiran pasti tentang enam masa itu. Namun, bedasarkan kronologi evolusi alam semesta dengan dipandu isyarat di dalam Al-Qur-an (Q.S. 41:9-12 dan Q.S. 79:27-32) saya menafsirkan enam masa itu adalah enam tahapan proses sejak penciptaan alam sampai hadirnya manusia. Lamanya tiap masa tidak merupakan fokus perhatian.
Masa pertama dimulai dengan ledakan besar (big bang) (Q.S. 21:30, langit dan bumi asalnya bersatu) sekitar 12 - 20 milyar tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energi, dan waktu. "Ledakan" itu pada hakikatnya adalah pengembangan ruang yang dalam Al-Quran disebutkan bahwa Allah kuasa meluaskan langit (Q.S. 51:47). Materi yang mula-mula terbentuk adalah hidrogen yang menjadi bahan dasar bintang-bintang generasi pertama. Hasil fusi nuklir antara inti-inti Hidrogen menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi.
Masa yang ke dua adalah pembentukan bintang-bintang yang terus berlangsung. Dalam bahasa Al-Quran disebut penyempurnaan langit. Dukhan (debu-debu dan gas antarbintang, Q. S. 41:11) pada proses pembentukan bintang akan menggumpal memadat. Bila intinya telah cukup panasnya untuk memantik reaksi fusi nuklir, maka mulailah bintang bersinar. Kelak bila bintang mati dengan ledakan supernova, unsur-unsur berat hasil fusi nuklir akan dilepaskan. Selanjutnya unsur-unsur berat yang terdapat sebagai materi antarbintang bersama dengan hidrogen akan menjadi bahan pembentuk bintang-bintang generasi berikutnya, termasuk planet-planetnya. Di dalam Al-Qur'an penciptaan langit kadang disebut sebelum penciptaan bumi dan kadang disebut sesudahnya karena prosesnya memang berlanjut.
Itulah dua masa penciptaan langit. Dalam bahasa Al-Qura'an, big bang dan pengembangan alam yang menjadikan galaksi-galaksi tampak makin berjauhan (makin "tinggi" menurut pengamat di bumi) serta proses pembentukan bintang-bintang baru disebutkan sebagai "Dia meninggikan bangunannya (langit) lalu menyempurnakannya" (Q.S. 79:28)
Masa ke tiga dan ke empat dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan tata surya termasuk bumi. Proses pembentukan matahari sekitar 4,6 milyar tahun lalu dan mulai dipancarkannya cahaya dan angin matahari itulah masa ke tiga penciptaan alam semesta. Proto-bumi ('bayi' bumi) yang telah terbentuk terus berotasi yang menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi. Itulah yang diungkapkan dengan indah pada ayat lanjutan pada Q.S. 79:29, "dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang.
Masa pemadatan kulit bumi agar layak bagi hunian makhluk hidup adalah masa ke empat. Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam (endogenik) dari peluruhan unsur- unsur radioaktif di bawah kulit bumi. Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi lebur, antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang nampaknya dimaksudkan "penghamparan bumi" pada Q.S. 79:30, "Dan bumi sesudah itu (sesudah penciptaan langit) dihamparkan-Nya."
Menurut analisis astronomis, pada masa awal umur tata surya gumpalan-gumpalan sisa pembentukan tata surya yang tidak menjadi planet masih sangat banyak bertebaran. Salah satu gumpalan raksasa, 1/9 massa bumi, menabrak bumi menyebabkan lontaran materi yang kini menjadi bulan. Akibat tabrakan itu sumbu rotasi bumi menjadi miring 23,5 derajat dan atmosfer bumi lenyap. Atmosfer yang ada kini sebagian dihasilkan oleh proses-proses di bumi sendiri, sebagian lainnya berasal dari pecahan komet atau asteroid yang menumbuk bumi. Komet yang komposisi terbesarnya adalah es air (20% massanya) diduga kuat merupakan sumber air bagi bumi karena rasio Deutorium/Hidrogen (D/H) di komet hampir sama dengan rasio D/H pada air di bumi, sekitar 0.0002. Hadirnya air dan atmosfer di bumi sebagai prasyarat kehidupan merupakan masa ke lima proses penciptaan alam.
Pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca di bumi: awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba yang kaya gas metan (CH4) dan amonia (NH3) serta sama sekali tidak mengandung oksigen bebas dengan bantuan energi listrik dari halilintar diduga menjadi awal kelahiran senyawa organik. Senyawa organik yang mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 milyar tahun lalu berdasarkan fosil tertua yang pernah ditemukan. Di dalam Al-Qur'an Q.S. 21:30 memang disebutkan semua makhluk hidup berasal dari air.
Lahirnya kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-tumbuhan merupakan masa ke enam dalam proses penciptaan alam. Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 milyar tahun lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ke enam itu pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempeng tektonik dan lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
Tersedianya air, oksigen, tumbuhan, dan kelak hewan-hewan pada masa ke lima dan ke enam itulah yang agaknya dimaksudkan Allah memberkahi bumi dan menyediakan makanan bagi penghuninya (Q.S. 41:10). Di dalam Q.S. 79:31-33 hal ini diungkapkan sebagai penutup kronologis enam masa penciptaan, "Ia memancarkan dari padanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu".
Evolusi Kehidupan
Pemikiran tentang adanya evolusi kehidupan didasarkan pada temuan adanya kemiripan antarspesies makhluk hidup. Perbedaan yang sifatnya gradual sangat mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Alasannya, hanya keturunan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan mampu bertahan. Walaupun demikian, generasi yang telah beradaptasi dengan segala perubahan fisiknya tetap membawa sifat-sifat pokok dari induknya.
Walaupun diakui masih banyak hal yang sifatnya spekulatif, telah disusun suatu silsilah evolusi yang berawal dari sejenis bakteri yang bersel satu yang hidup sekitar 3,5 milyar tahun lalu. Dari jenis bakteri lahir generasi ganggang yang masih hidup di air. Ganggang hijau sekitar 1 - 2 milyar tahun lalu melahirkan generasi tumbuhan darat. Dari jalur ganggang hijau, sekitar 630 juta tahun lalu, juga lahir generasi hewan tak bertulang belakang.
Pada jalur yang sama dengan kelahiran Echinodermata (a.l. bintang laut) muncul generasi ikan sekitar 500 juta tahun lalu. Jenis ikan osteolepiform yang siripnya mempunyai tulang pada sekitar 400 juta tahun kemudian melahirkan generasi hewan berkaki empat, amfibi dan reptil, termasuk dinosaurus. Kelak dari keluarga dinosaurus pada masa Jurassic (208 - 144 juta tahun lalu) lahir generasi burung.
Jenis reptil mirip mamalia (Synapsida) melahirkan generasi mamalia sekitar 200 juta tahun lalu. Salah satu generasi mamalia adalah primata yang arti asalnya adalah "peringkat pertama". Pada jalur primata, sekitar 34 juta tahun lalu evolusi keluarga kera berekor berpisah dari keluarga hominoid.
Dalam keluarga hominoid terdapat gibon dan hominid yang mencakup orangutan, gorila, dan simpanse. Hominid berpisah dari gibon sekitar 17 juta tahun lalu. Dalam silsilah evolusi hominid ini makhluk serupa manusia (hominini) dikelompokan pada asal jalur yang sama dengan gorila dan simpanse. Kesamaan genetik antara manusia dengan gorila dan simpanse sangat besar, masing-masing 98,6 % dan 98,8 %, sehingga diduga berasal dari satu jalur evolusi yang mulai berpisah sekitar 5 juta tahun lalu.
Penempatan manusia pada silsilah evolusi seperti itulah yang memicu penolakan pada teori evolusi. Dengan menggunakan dalil naqli dari ayat-ayat Al-Quran, sebenarnya masalah ini mudah diselesaikan tanpa penolakan secara apriori teori yang mencoba menelusur evolusi kehidupan. Menurut saya, teori evolusi tidak bertentangan dengan akidah bila disertai keyakinan bahwa proses itu terjadi menurut sunatullah, bukan proses kebetulan yang meniadakan peran Allah sebagai Rabbul alamin (pencipta dan pemelihara alam).
Eksistensi Manusia
Dalam keyakinan Islam, manusia diciptakan secara khusus untuk menjadi khalifah di bumi (Q.S. 2:29). Proses penciptaan Adam yang berbeda dengan makhluk lainnya disebutkan di dalam Q.S. 3:59 (penciptaannya serupa Nabi Isa dengan 'kun fayakun' - 'jadilah, maka jadilah') dan Q.S. 32:7-8 (Adam dari tanah, keturunannya dari nuthfah). Kedua ayat itu menunjukkan bahwa Adam tidak diciptakan dari proses biologis perkawinan makhluk lainnya.
Menurut kajian paleoantropologis, setidaknya ada sembilan jenis makhluk serupa manusia: Australopithecus (A.) aferensis, A. africanus, Paranthropus (P.) aethiopicus, P. robustus, P. boisei, Homo (H.) habilis kecil, H. habilis besar, H. erektus, dan H. sapiens. Homo habilis mahir menggunakan alat-alat batu. Homo erektus (manusia purba) sudah mengenal api untuk penghangat dan memasak. Manusia modern yang ada sekarang dikelompokkan sebagai Homo sapiens.
Ada beberapa hipotesis yang berusaha menjelaskan evolusi mereka. Namun semuanya tidak ada kepastian dari jalur mana lahirnya Homo erektus. Yang telah disepakati hanyalah Homo sapiens berasal dari Homo erektus. Ada yang berpendapat Homo habilis cenderung tidak bisa digolongkan sebagai Homo ("manusia"), mungkin jenis paranthropus berotak besar. Kemampuan berbicara Homo habilis belum sempurna. Alat-alat batu yang dihasilkannya pun tidak menunjukkan eksperimen kreatif.
Kalau demikian, yang sudah meyakinkan secara ilmiah sebagai manusia adalah sejak generasi Homo erektus. Ukuran otak yang besar memberikan indikasi kemampuan berpikir yang lebih kuat. Kemampuan berbicara dan berkomunikasi pun sudah cukup maju. Interaksi sosial mulai tumbuh dan makin kompleks. Kehadirannya berdampak pada berbagai spesies. Binatang buas yang mengancam manusia mungkin termasuk yang diburu demi keselamatan masyarakatnya. Punahnya kucing purba yang buas yang terjadi pada masa Homo erektus diduga berkaitan dengan ulah mereka, bukan karena faktor alam.
Mungkinkah Homo erektus ini yang sudah tersebar dari Afrika, Jawa, sampai China adalah anak cucu Adam yang sulit ditelusur pada silsilah evolusi karena diciptakan Allah secara khusus? Wallahu 'alam, walaupun kita bisa menduganya ke arah itu.
Yang jelas, anak cucu Adam pun berevolusi. Adanya berbagai ras manusia dengan warna kulit, bentuk dan warna rambut, serta postur tubuh yang berbeda-beda menunjukkan adanya evolusi manusia. Adaptasi terhadap lingkungan tempat tinggalnya yang berbeda-beda dalam jangka waktu sangat panjang menghasilkan generasi yang beraneka ragam.
Teori pertama menyatakan manusia purba yang telah menyebar ke berbagai wilayah terus berevolusi menurunkan generasi manusia modern. Tetapi menurut teori monogenesis, dari penelusuran perbedaan genetik dan bukti arkeologi, diduga manusia purba (homo erektus) yang sudah tersebar sampai ke China, Jawa, dan Eropa punah. Semakin besar kesamaan genetiknya, diduga berasal dari alur evolusi yang sejalan.
Manusia modern yang kini ada berasal dari sisa manusia purba di Afrika sekitar 100.000 tahun lalu. Manusia di Asia timur dan Pasifik mempunyai kesamaan genetik yang berarti berasal dari alur evolusi yang sama. Secara genetik, sedikit berbeda dengan "induknya" di Afrika dan generasi dari alur yang menuju Eropa.


 T. Djamaluddin adalah peneliti bidang matahari & lingkungan antariksa, Lapan, Bandung.

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2002.