SHALAT
Bagian: Syarat ṣolāt adalah Delapan:
1. Suci dari dua kotoran ibadah
2. Suci pakaian, tubuh, 6 dan tempat7 (melakukan ṣolāth).
3. Meliputi'awrah (bagian pribadi) .
4. Menghadapi qiblah.
5. Dimulainya waktu ṣolāth.
6. Pengetahuan tentang hal itu menjadi jauh ».
7. Tidak menganggap tindakan farisinya sebagai sunnah.
8. Untuk menjauhkan diri dari faktor-faktor yang membatalkan ṣolāth.
ibadah Impurities ada dua jenis
Bagian: Integrasi ṣolāt adalah Tujuh Belas:
1. Niat.
2. Takbīrat al-iḥrām (Pernyataan pembuka: "Allahu Akbar")
3. Berdiri di wajib ṣolāth bagi mereka yang memiliki kemampuan.
4. Pembacaan Surah al-Fātiḥah.
5. Ruku' (membungkuk) .
6. Sisa tertinggal sebentar di dalamnya (ruku').
7. I'tidāl (Meluruskan ruku') .
8. Sisa tidak ada waktu dalam (i'tidāl)
9. Dua sajdah (sujud) .
10. Sisa-sisa dalam waktu diam (sajdah).
11. Duduk di antara kedua sajdah tersebut.
12. Sisa tertinggal sebentar di dalamnya (duduk).
Tiga Derajat Niat
Bagian: Ada Tiga Derajat Niat:
Jika ṣolāt jauh, maka wajib:
Sebuah. Tindakan ṣolāt - maksud melakukan ṣolāth.
B. ṣolāth sebenarnya yang ditawarkan misalnya Ẓuhr atau'Aṣr.
C. Ini menjadi sebuah wajib ṣolāth.
Syarat Takbīrat al-iḥrām
Bagian: Syarat Takbīrat al-iḥrām adalah Enam Belas:
1. Bahwa diucapkan saat berdiri di wajib ṣolāth.
2. Bahwa dalam bahasa Arab.
3. Itu dengan kata "Allahu".
4. Itu dengan kata "akbar".
5. Urutan antara dua kata "Allahu akbar" ini diikuti.
6. Bukan untuk memperpanjang hamzah dari kata "Allah" .
7. Tidak memperpanjang huruf "ba" dari "akbar" .
8. Tidak melipatgandakan huruf "ba" .
9. Tidak menambahkan "waw" sakin atau mutaharrik antara dua kata ini.
10. Tidak menambahkan "waw" sebelum kata "Allah".
11. Tidak jeda untuk jangka panjang atau pendek antara kedua kata ini.
12. Mendengar diri mengucapkan seluruh suratnya.
13. Memasuki waktu ṣolāth.
14. Untuk itu terjadi sambil menghadap ke arah kiblat.
15. Tidak untuk mengubah bahkan satu hurufpun.
16. Menunda takbir sang ma'mūm (pengikut) sampai setelah takbir jamaah.
Bagian: Syarat Sūrah al-Fātiḥah adalah Sepuluh:
1. Urutan.
2. Kelanjutan.
3. Untuk menyempurnakan (pengucapan) itu hurufnya.
4. Untuk menyempurnakan itu tashdīds.
5. Tidak jeda untuk jangka panjang atau pendek dengan maksud mengakhiri pembacaan.
6. Membaca semua ayatnya termasuk "basmalah".
7. Tidak melakukan kesalahan yang mengubah artinya.
8. Untuk membacanya sambil berdiri di wajib ṣolāth.
9. Mendengar pembacaan seseorang sendiri.
10. Tidak ada dzikir atau pembacaan asing yang harus dibacakan di antara (al-Fātiḥah).
Sunnah untuk Angkat Tangan
Bagian: Adalah Sunnah untuk Menaikkan Tangan di Empat Tempat:
1. Selama takbīrat al-iḥrām.
2. Saat masuk ke rukū'.
3. Saat meluruskan (i'itidāl) .
4. Saat berdiri dari tashahhud pertama.
Bagian: Syarat Sajdah (Tujuh) adalah Tujuh:
1. Untuk bersujud pada tujuh anggota badan.
2. Dahi harus terbuka.
3. Untuk membuat sajdah dengan beristirahat di atas kepala.
4. Tidak bermaksud apapun kecuali sajdah.
5. Jangan bersujud pada sesuatu yang bergerak dengan gerakan seseorang.
6. Bagian belakang itu lebih tinggi dari kepala seseorang.
7. Tetap diam sejenak sementara bersujud.
Bagian: Ada 21 tashdīds yang dibacakan di tashahhud, lima adalah penyelesaian mereka dan 16 adalah minimal tashahhud43, semuanya ditunjukkan dalam diagram berikut:
Tashdīds dari ṣolāth Atas Nabi
Bagian: Ada 4 tashdīds untuk ṣolāth minimal atas Nabi :
Salām
Bagian: salat minimal adalah "Assalāmu'alaykum": Ada satu tashdīd dalam salām:
Bagian: Waktu ṣolāth adalah Lima:
1 Waktu Ẓuhr dimulai setelah matahari terbenam dari puncaknya (zawāl) dan berakhir ketika bayangan objek sama dengan panjangnya di samping panjang bayangannya pada saat zawāl.
2 Waktu'A dimulai ketika bayangan objek sama dengan panjangnya di samping panjang bayangannya pada saat zawāl, dan berakhir saat matahari terbenam.
3 Waktu Maghrīb dimulai dari matahari terbenam dan berakhir dengan lenyapnya cakrawala merah.
4 Waktu'Ishā 'dimulai dari setting cakrawala merah dan berakhir di ṣubh sadiq.
5 Waktu Ṣubh dimulai dari fajar sampai matahari terbit.
Bagian: Ada 5 kali dalam sehari dimana ḥarām45 menawarkan ṣolāts yang tidak memiliki tujuan langsung atau sebelumnya:
1. Pada saat matahari terbit sampai matahari terbit sampai ketinggian tombak.
2. Pada saat matahari berada pada puncaknya sampai ia turun, kecuali pada hari Jumat.
3. Pada saat matahari menjadi kuning / pucat sampai matahari terbenam.
4. Setelah Ṣubh ṣolāth sampai matahari terbit.
5. Setelah'Aṣr ṣolāth sampai matahari terbenam.
Bagian: Istirahat di ṣolāt adalah Enam:
1. Antara takbīrat al-iḥrām dan "du'ā iftitah" (pembukaan du'ā) .
2. Antara "du'ā iftitah" (pembukaan du'ā) dan ta'awwudh.
3. Antara ta'awwudh dan Sūrah al-Fātiḥah.
4. Antara selesainya Surah al-Fātiḥah dan berkata, "Āmīn".
5. Antara "Āmīn" dan sūrah.
6. Antara sūrah dan membungkuk (ruku').
Bagian: Ada Empat Postur di mana Ṭuma'nīnah (Composure) adalah Wajib:
1. Di ruku'.
2. Di i'tidāl (saat meluruskan ruku').
3. di sajdah
4. Sambil duduk di antara dua sajdah.
Bagian: Penyebab Sajdah Sahw (Sujud Lupakan) adalah Empat:
1. Meninggalkan beberapa "sunan ab'aḍ" (sunnah utama), baik secara keseluruhan maupun sebagian.
2. Pelupa melakukan tindakan yang akan meniadakan ṣolāt jika dilakukan dengan sengaja.
3. Untuk melafalkan integral verbal ṣolāth di tempat yang tidak tepat.
4. Untuk melakukan integral fisik dengan kemungkinan hal itu menjadi integral ekstra.
Bagian: Sunan Ab'aḍ (Sunnah Utama) dari ṣolāt adalah Tujuh:
1. Pembacaan tashahhud pertama.
2. duduk di dalamnya (di tashahhud pertama).
3. Pembacaan ṣolāwath atas Nabi di dalamnya (di tasyahhud pertama) .
4. Pembacaan ṣolāwath atas keluarganya di tashahhud akhir.
5. Pembacaan du'ā Qunūt.
6. Pembacaan ṣolāth dan salat pada Nabi (dalam du'ā Qunūt).
7. Pembacaan ṣolāth dan salat atas keluarganya dan para sahabatnya di dalamnya (dalam du'ā Qunūt).
Bagian: Faktor-faktor yang Menolak ṣolāt adalah Empat Belas:
1. Hadatsh (kenakan ritual) .
2. Kenajisan jatuh pada tubuh atau pakaian
3. Menyingkap 'awrot jika tidak segera ditutup.
4. Secara sengaja mengucapkan satu atau dua huruf yang dapat dipahami dengan jelas.
5. Untuk berbuka puasa dengan sengaja (di ṣolāth) .
6. Untuk melupakan banyak makan.
7. Tiga gerakan berturut-turut meski tanpa disengaja.
8. Gerakan ekstra yang bertentangan dengan kebiasaan orang waras.
9. Mogok berlebihan dari tangan.
10. Dengan sengaja menambahkan keseluruhan fisik ekstra ṣolāth.
11. Untuk mendahului imami dalam dua integral fisik ṣolāth.
12. Untuk menunda dengan dua integral tanpa alasan.
13. Tujuan untuk mengakhiri ṣolāth dengan menunda penghentiannya pada tindakan asing.
14. Dengan meragukan penghentiannya.
Bagian: Maksud Menjadi jamaah adalah Wajib 4 dalam Empat Syarat:
1. Doa Jumat.75
2. Mengulangi wajib atau nafl ṣolāth pada waktunya untuk mengharapkan penghargaan.
3. Umat yang berikrar yang akan dilakukan di sidang.
4. ṣolāth ditawarkan sebelum waktunya karena hujan.
Bagian: Syarat untuk Mengikuti Jamaah adalah Sebelas:
1. Sang ma'mūm (pengikut) seharusnya tidak mengetahui adanya ketidakabsahan ṣolāth imaynya karena ketidakmurnian ritual atau hal lain.
2. Seharusnya tidak sesuai dengan madhhab ma'mūm, ṣāāh imām tidak sah dan harus diulang.
3. Imām seharusnya tidak menjadi pengikut.
4. Juga orang yang buta huruf.
5. Ma'mūm seharusnya tidak berdiri di depan imām.
6. Sang ma'mūm harus sadar akan gerakan jamaahnya.
7. Imām dan ma'mūm berada di masjid yang sama atau sekitar 300 hasta jaraknya.
8. Sang ma'mūm bermaksud untuk mengikuti imamat atau jemaat.
9. Imām dan ma'mūm sesuai satu sama lain dalam pergerakan ṣolāt.
10. Ma'mūm seharusnya tidak berbeda dengan jamaah tentang sunnah yang tidak memungkinkan kontradiksi.
11. Ma'mūm harus mengikuti imamatnya.
Bentuk Mengikuti Jamaah
Bagian: Bentuk Mengikuti jamaah adalah Sembilan: Lima di antaranya berlaku:
1. Agar Pria bisa mengikuti laki-laki.
2. Agar wanita bisa mengikuti laki-laki.
3. Untuk seorang banci untuk mengikuti seorang pria.
4. Bagi wanita untuk mengikuti banci.
5. Agar wanita bisa mengikuti perempuan.
Bagian: Syarat Jama' Taqdīm adalah Empat:
1. Untuk memulai dengan ṣolāth yang pertama
2. Untuk bergabung dengan ṣāāh.
3. Melakukannya secara berurutan.
4. Kontinuitas alasan tersebut.
Bagian: Syarat Qaṣr (untuk memperpendek ṣolāth) adalah Tujuh:
1. Perjalanannya setidaknya dua marhalahs(kira-kira kilometer satu arah).
2. Perjalanan harus diijinkan di Sharī'ah.
3. Pengetahuan tentang kebolehan qaṣr.
4. Niat qaṣr selama takbīrat al-iḥrām.
5. Suatu ṣolāt harus menjadi empat rakaat ṣolāth.
6. Kesinambungan perjalanan sampai selesainya dua rak'ah ṣolāth.
7. Bahwa dia seharusnya tidak mengikuti seseorang yang melakukan ṣolāth sepenuhnya di bagian ṣolāth-nya.
Bagian: Syarat Jumu'ah adalah Enam:
1. ṣolāth lengkap dilakukan pada saat Ẓuhr.
2. Harus berada di dalam sebuah wilayah di kota.
3. Untuk melakukan ṣolāth di jamaah.
4. Harus ada empat puluh pria merdeka yang merupakan penduduk tetap dan menetap di kota tersebut.4
5. Tidak ada jama'ah lain di kota yang sama yang harus ditawarkan sebelum atau pada saat bersamaan.5
6. Untuk menyampaikan dua khuṭbah sebelum ṣolāth.
Bagian: Syarat untuk Menyampaikan Dua Khuṭbah adalah Sepuluh:
1. Suci dari pengotoran ritual sedikit dan utama.
2. Suci dari kenajisan pada baju, bodi dan tempat.
3. Meliputi'awrah (bagian pribadi) .
4. Berdiri; Ini berlaku bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk.
5. Untuk duduk di antara dua khuṭbah dengan durasi yang satu berhenti di antara dua postur di ṣolāth.
6. Kesinambungan antara dua khuṭbah.
7. Kesinambungan antara dua khuṭbah dan ṣolāt.
8. Khuṭbah harus dalam bahasa yang dipahami.
9. Empat puluh orang harus mendengar khu'bah.
10. Harus dilakukan pada saat Ẓuhr.
No comments:
Post a Comment