ringgit-wacucal.blogspot.com ad tags Popunder Popunder_1 JS SYNC (NO ADBLOCK BYPASS) SocialBar SocialBar_1 JS SYNC (NO ADBLOCK BYPASS)

Monday, August 21, 2017

Arab Saudi melarang buku-buku Moslem Brotherhood / Ikhwanul Muslimin





Pihak berwenang di Arab Saudi dilaporkan telah melarang penjualan buku oleh dua pemikir yang sangat berpengaruh yang terkenal dengan simpati mereka terhadap Ikhwanul Muslimin yang dilarang.

Baca Juga, Siapakah Ikhwanul Muslimin/Moslem Brotherhood ?

Toko buku tidak lagi ditebar oleh Saudi Salman al-Odah dan Kuwait Tareq al-Suwaidan, menurut pemilik toko yang berbicara dengan harian al-Hayat yang berbasis di London. Mereka mengatakan bahwa sebuah pemberitahuan telah diedarkan oleh Komite untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Wakil yang memesan buku-buku agar segera dihapus ".

Salman al-Odah menjadi terkenal karena pandangan konservatifnya di Arab Saudi dan sebelumnya pernah ditahan sebagai tahanan politik. Dia telah menjadi juara demokrasi dan toleransi masyarakat sejak demonstrasi melanda dunia Arab pada tahun 2011, mengkritik negara-negara Teluk sebagai memainkan peran kontra revolusioner.

"Pemerintah teluk memerangi demokrasi Arab [di negara-negara Arab Spring], karena mereka khawatir akan datang ke sini," katanya kepada New York Times, dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Tareq al-Suwaidan adalah pemimpin Ikhwanul Muslimin di Kuwait dan populer di seluruh wilayah ini karena pidato motivasinya. Dia dipecat tahun lalu dari pekerjaannya di sebuah saluran televisi religius milik Pangeran Alwaleed bin Talal untuk afiliasi politiknya, yang mengatakan tidak ada tempat untuk "pemikiran menyimpang" di al-Resalah.

Kedua pria tersebut memiliki jutaan pengikut di Twitter di mana mereka telah menyatakan dukungannya terhadap pemerintah penggulingan presiden pertama Iran yang terpilih secara demokratis, Mohammed Morsi.

Arab Saudi mencap Ikhwanul Muslimin sebuah organisasi teroris pada tanggal 7 Maret dan telah memperingatkan para imam tentang membahas politik dalam khotbah Jumat mereka. Kerajaan tersebut dengan kukuh mendukung kudeta di Mesir dan telah memberikan bantuan miliaran dolar kepada pihak berwenang yang didukung militer.

Suwaidan menanggapi karyanya yang dilarang dengan mengatakan kepada pengikutnya di Twitter bahwa mereka dapat mengakses buku-bukunya secara elektronik.

Sumber:
http://www.middleeasteye.net/news/saudi-arabia-bans-books-pro-muslim-brotherhood-clerics-966012022

No comments:

Post a Comment